laporan kimia
fisik
“ refraktometer
“
Disusun Oleh :
DEVI FITRI
1211C1008
S1 Analis Medis (A)
SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG (STABA)
JL. PADASUKA ATAS NO. 233, TEL 022 7203733 (2013)
REFRAKTOMETER
( Penentuan %
brix / indeks bias )
Tanggal percobaan :
Jumat, 24 mei 2013
Tanggal laporan :
Jumat, 31 mei 2013
Tujuan percobaan :
untuk menentukan indeks bias suatu zat
Prinsip percobaan :
suatu laruta di tentikan indeks bias nya dengan alat refraktometer
Dasar
teori : 1. INDEKS
BIAS
Pembiasan cahaya adalah
peristiwa penyimpangan atau pembelokan cahaya karena melalui dua medium yang
berbeda kerapatan optiknya
Cahaya dibiakan mendekati garis
normal jika cahaya merambat dari medium optic kurang rapat kemedium optic lebih
rapat, contohnya cahaya merambat dari udara kedalam air. - Menjauhi Garis
Normal
Cahaya dibiaskan mendekati
garis normal jika cahaya merambat dari medium optic lebih rapat kedalam optic
kurang rapat, contoh cahaya merambat dari dalam air ke udara.
Pengukuran indeks bias penting
untuk :
- Menilai sifat dan kemurnian suatu medium
salah satunya berupa cairan.
- Mengetahui konsentrasi larutan-larutan.
- Mengetahui nilai perbandingan komponen dalam
campuran dua zat cair.
- Mengetahui kadar zat yang diekstrasikan
dalam pelarut.
2. REFRAKTOMETER
Refraktometer adalah alat ukur
untuk menentukan indeks bias cairan atau padat, bahan transparan dan
refractometry. Prinsip pengukuran dapat dibedakan, oleh cayaha, penggembalaan
kejadian, total refleksi, ini adlah pembiasan (refraksi) atau reflaksi total
cahaya yang digunakan. Sebagai prisma umum menggunakan semua tiga prinsip, satu
dengan insdeks bias dikenal (Prisma). Cahaya merambat dalam transisi antara
pengukuran prisma dan media sampel (n cairan) dengan kecepatan yang berbeda indeks
bias diketahui dari media sampel diukur dengan defleksi cahaya (Wikipedia
Commons, 2010).
Salah satu cara untuk membedakan refraktometer
berbeda. Klasifikasi dalam indtrumen pengukuran analog dan digital,
refraktometer analog tradisional sering digunakan sebagai sumber cahaya sinar
matahari atau lampu pijar untuk berpisah dengan filter warna. Detector adalah
skala yan dapat dibaca dengan system optic dengan mata (Wikipedia Commons,
2010).
Digital menggunakan refraktometer sebagai
sumber cahaya adalah LED. Detektor adalah sensor CCD yang digunakan sebuah
pengukuran temperature kompensasi indeks bias bergantung pada suhu. Metode
pengukuran apalagi refraktometer digunakan dalam sensor mesin yang lebih
kompleks, seperti sebagai sensor hujan dikendaraan atau di perangkat detector
untuk kromotografi cair kinierja tinaggi (HPLC). Disini sering bekerja terus
detector indeks bias digunakan (Wikipedia Commons, 2010).
Alat dan bahan :
·
Beaker glass
·
Batang pengaduk
·
Refraktometer
·
Gula
·
Aquades
·
Neraca analitik
Prosedur :
1.
Dibuat larutan gula 30 % dengan melarutkan 3 gr
gula kedalam 10 ml aquades,
2.
Refraktometer dikalibrasi dengan aquades sampai
skala menjadi 0,
3.
Sisa aquades dilap dengan tissue, kemudian
larutan gula di teteskan pada refraktometer,
4.
Baca skala pada refraktometer dan cocokkan pada
tabel refraktometer.
Hasil percobaan :
Ø
Suhu larutan =
220c
Ø
Brix =
22 % + 0,15 = 22,15 %
Pembahasan :
Faktor yang mempengaruhi indeks
bias zat cair yaitu:
ü
Kekentalan zat cair
Semakin kental zat cair indeks
biasnya semakin besar. Begitu pula sebaliknya semakin encer zat cair maka
indeksbiasnya semakin kecil.
ü
Kecepatan rambat cahaya
Semakin besar cepat rambat
cahaya dalam medium, maka indeks bias semakin kecil.
ü
Suhu
Semakin besar suhu maka indeks
bias semakin kecil.
Kesimpulan :
indeks bias dari larutan gula 30% adalah 22,15 %
Daftar pustaka :
loophee.files.wordpress.com/2011/02/refraktometer9.pdf
Nur anwar- laporan refraktometer ( http://anwar90.wordpress.com/2011/10/06/laporan-referaktometer-abbe/
)
Linda sekar utami – penentuan indeks bias cairan (http://wwwlindasekaru.blogspot.com/2010/06/modul-penentuan-indeks-bias-cairan.html
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar