IDENTIFIKASI KATION
Tanggal praktikum :
Jumat,30 Juni 2013
Tujuan :
Dapat mengidentifikasi peraksi yang ada dengan kation
Dasar
teori : Kation adalah
ion yang bermuatan positif,ada juga pengertian lain yaitu atom yang bermutan
positif jika kekurangan elektron.
Golongan - golongan kation memiliki ciri
khas yaitu :
1.
Golongan I, kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida
encer. Ion-ion golongan ini adalah timbal, merkurium(I) (raksa), dan perak.
2.
Golongan II, kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral
encer. Ion-ion golongan ini adalah
merkurium(II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik(III), arsenik(V),
stibium(III), stibium(V), timah(II), dan timah(III) (IV). Keempat ion yang pertama merupakan
sub-golongan IIa dan keenam yang terakhir sub-golongan IIb. Sementara sulfida dari kation dalam golongan
IIa tak dapat larut dalam ammonium polisulfida, sulfida dari kation dalam golongan
IIb justru dapat larut.
3.
Golongan III, kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer,
ataupun dengan hidrongen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan
ammonium sulfida dengan suasana netral atau amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt(II),
nikel(II), besi(II), besi(III), kromium(III), aluminium, zink, dan mangan(II).
4.
Golongan IV, kation golongan ini tak bereaksi dengan reagen golongan I, II,
III. Kation-kation ini membentuk endapan
dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral
atau sedikit asam. Kation-kation
golongan ini adalah kalsium, strontium, dan barium.
5.
Golongan V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan
reagen-reagen golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir,
yang meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan
hidrogen.
Analisis kation dapat dikategorikan dalam
tiga tahapan berikut :
a) Pemisahan kation-kation
ke dalam golongan
Kation dalam tiap kelompok diendapkan sebagai senyawa
dengan menggunakan pereaksi pengendap golongan tertentu. Endapan yang
dihasilkian mengandung kation-kation dalam satu golongan. Pemisahan endapan
biasanya cukup dilakukan dengan teknik sentifugasi yang diteruskan dengan
dekantasi. Kemudian pereaksi pengendap golongan berikutnya ditambahkan pada
larutan hasil dekantasi.
b) Pemisahan kation-kation
dari tiap golongan
Serangkaian reaksi dilakukan untuk dapat memisahkan
satu kation dalam satu golongan ( kelompok ) dari kation lainnya. Reaksi yang
dipilih harus dilkukan secara hati-hati untuk mendapatkan keuntungan tentang
kemiripan dan perbedaan sifat-sifat kimia suatu golongan.
c) Identifikasi tiap kation
Keberadaan suatu kation dikonfirmasikan atau
diidentifikasi dengan menggunakan satu atau lebih reaksi kimia yang
karakteristik atau spesifik untuk suatu kation. Untuk memisahkan kation-kation
ke dalam golongannya digunakan diagram alir. Diagram alir tersendiri
digambarkan juga pada setiap pembicaraan tentang golongan. Dalam diagram alir
tiap golongan, dicantumkan tiap langkah identifikasi dan prosedur singkat.
Paragraf pembahasan dimaksudkan untuk memberikan informasi lebih lanjut tentang
aspek kimia dan langkah dasar pelaksanaan kerja laboratorium.
Alat
dan bahan :
1.
Tabung reaksi
2.
Pipet tetes
3.
Botol semprot
4.
Aquades
5.
Larutan kation :
Ø Mg SO4
Ø ZnSO4
Ø Ca Cl2
Ø CuSO4
Ø Ni SO4
Ø FeSO4
Ø Fe(SO4)3
Ø Pb (NO3)2
Ø Mn SO4
Ø BaCl2
Ø Al2(SO4)2
6.
Pereaksi :
Ø NaOH4 0,1 M
Ø NaOH4 2 M
Ø NH4OH 0,1 M
Ø NH4OH 10% M
Ø Na2CO3 0,1 M
Ø Na3PO4 0,1 M
Ø (NH4)2C2O4 0,1 M
Ø HCl 0,1 M
Ø HNO3 0,1M
Ø KSCN
Ø K2CrO4
Ø K4Fe(CN)6
Ø H2SO4
Cara kerja :
1.
3 tetes larutan kation
dimasukkan kedalam tabung reaksi yang bersih.
2.
Lalu 3 tetes larutan
pereaksi ditambahkan kedalam tabung reaksi yang berisi larutan kation.
3.
Kocok tabung reaksi
agar kedua larutan tercampur rata.
4.
Lihat reaksi yang terjadi
antara kation dan larutan pereaksi tersebut.
Data
pengamatan :
![]()
Kation
|
NaOH4
0,1
M
|
NaOH4
2
M
|
NH4OH
0,1 M
|
NH4OH
10 % M
|
Na2CO3
0,1
M
|
Na3PO4
0,1
M
|
(NH4)2C2O4
0,1 M
|
Mg2+
|
Putih
keruh
|
Putih
keruh
|
Bening
|
Putih
keruh
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
Ca2+
|
Petih
keruh endapan putih
|
Putih
susu endapan
|
Bening
|
Tidak
bereaksi
|
Putih
susu
|
Putih
susu
|
Putih
susu keruh
|
Ba2+
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
Bening
|
Putih
keruh
|
Putih
susu keruh
|
Putih
susu keruh
|
Putih
keruh
|
Ni2+
|
Hijau
muda keruh
|
Hijau
muda
|
Putih
kebiruan
|
Tidak
bereaksi
|
Putih
susu
|
Putih
susu
|
Hijau
jernih
|
Cu2+
|
Biru
muda keruh sedikit
|
Biru
muda lebih keruh
|
Putih
keruh
|
Biru
tua
|
Biru
muda keruh
|
Biru
muda banget keruh
|
Biru
muda mengendap
|
Pb2+
|
Putih
susu keruh
|
Tidak
bereaksi
|
|
Putih
susu keruh
|
Putih
keruh menggumpal
|
Putih
keruh
|
Putih
mengendap
|
Mn2+
|
Orange
tua keruh
|
Orange
muda keruh
|
Coklat
keruh
|
Orange
muda keruh
|
Putih
keruh
|
Putih
keruh
|
Tidak
bereaksi
|
Al2+
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
Fe2+
|
Hijat
lumut keruh
|
Hijau
muda keruh
|
Coklat
|
Hijau
tua mengendap
|
Hijau
muda menggumpal
|
Putih
susu mengendap
|
Kuning
keruh
|
Fe3+
|
Orange
tua menggumpal
|
Merah
orange menggumpal
|
|
Orange
tua menggumpal
|
Tidak
bereaksi
|
Putih
keruh
|
Kuning
|
Zn2+
|
Putih
keruh menggumpal
|
Tidak
bereaksi
|
|
Tidak
bereaksi
|
Coklat
muda menggumpal
|
Putih
keruh
|
Tidak
bereaksi
|
![]()
Kation
|
HCl
0,1 M
|
HNO3
0,1M
|
KSCN
|
K2CrO4
|
K4Fe(CN)6
|
H2SO4
|
Mg2+
|
Tidak
bereaksi
|
Biru
muda
|
Tidak
bereaksi
|
Kuning
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
Ca2+
|
Tidak
bereaksi
|
Biru
jernih
|
Tidak
bereaksi
|
Kuning
jernih
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
Ba2+
|
Tidak
bereaksi
|
|
Tidak
bereaksi
|
|
|
Putih
susu
|
Ni2+
|
Tidak
bereaksi
|
Biru
jernih
|
Tidak
bereaksi
|
Kuning
jernih
|
Hijau
muda mengendap
|
Hijau
jernih
|
Cu2+
|
|
Biru
jernih
|
Tidak
bereaksi
|
Kuning
keruh
|
Coklat
mengendap
|
|
Pb2+
|
|
Biru
toska
|
Tidak
bereaksi
|
Kuning
mengendap
|
Putih
susu mengendap
|
Putih
susu
|
Mn2+
|
Putih
susu
|
Biru
muda
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
Putih
susu mengendap
|
Tidak
bereaksi
|
Al2+
|
|
Kuning
bening
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
Tidak
bereaksi
|
Kuning
bening
|
Fe2+
|
Kuning
bening
|
Hijau
muda
|
Tidak
bereaksi
|
Coklat
keruh mengendap
|
Biru
tua menggumpal
|
Kuning
bening
|
Fe3+
|
|
Tidak
bereaksi
|
Merah
batadine
|
Orange
jernih
|
Biru
dongker mengendap
|
|
Zn2+
|
|
Ungu
|
Tidak
bereaksi
|
keruh
|
Putih
keruh menggumpal
|
|
Pembahasan : Praktikum yang di lakukan
tidak semuanya, karena bahan yang tidak tersedia
Kesimpulan : Mg2+ dan Cu2+
bisa di bedakan dengan pereaksi tertentu
Daftar
pustaka : http://wwkhusnul.blogspot.com/2012/03/analisis-anion-kation.html
izin ngambil
BalasHapus