Jumat, 04 Oktober 2013

KALORIMETER BOM



KALORIMETER BOM

Kalorimeter Bom merupakan kalorimeter yang khusus digunakan untuk menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran. Kalorimeter bom ini digunakan untuk mengukur jumlah kalor/nilai kalori yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) pada suatu senyawa, bahan makanan, maupun bahan bakar. Namun, kalorimeter bom lebih banyak digunakan untuk penentuan nilai kalor bahan bakar padat dan cair. Pengukuran kalorimeter bom dilakukan pada kondisi volume konstan tanpa aliran, atau dengan kata lain reaksi pembakaran dilakukan tanpa menggunakan nyala api melainkan menggunakan gas oksigen sebagai pembakar dengan volume konstan atau tekanan tinggi. Prinsip kerja kalorimeter Bom sebagai contoh, bahan bakar yang akan diukur dimasukkan kedalam bejana logam yang kemudian diisi oksigen pada tekanan tinggi. Bom itu ditempatkan didalam bejana berisi air dan bahan bakar itu dinyalakan dengan sambungan listriks dari luar. Suhu itu diukur sebagai fungsi waktu setelah penyalaan. Pada saat pembakaran, suhu bom tinggi oleh karena itu keseragaman suhu air disekeliling bom harus dijaga dengan suatu pengaduk. Selain itu dalam beberapa hal tertentu diberikan pemanasan dari luar melalui selubung air untuk menjaga supaya suhu seragam agar kondisi bejana air adiabatic.
Kalorimeter bom terdiri dari tabung baja tebal dengan tutup kedap udara.

Sejumlah zat tertentu yang akan diuji, ditempatkan dalam cawan platina dan sebuah "kumparan besi” yang diketahui beratnya (yang juga akan dibakar) ditempatkan pula pada cawan platina sedemikian sehingga menempel pada zat yang akan diuji.

Dengan mengukur perubahan suhu di dalam kalorimeter kita dapat menentukan jumlah kalor yang diserap atau dibebaskan oleh larutan serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus berikut:
                                              qlarutan = m x c x ΔT
                                             qkalorimeter = C x ΔT
 dengan                                :
q  = jumlah kalor (J)
               m = massa larutan di dalam kalorimeter (g)
                                c = kalor jenis larutan di dalam kalorimeter (J g-1 K-1 atau J g-1 0C-1)
               C = kapasitas kalor dari bom kalorimeter (J K-1 atau J 0C-1)
                                ΔT = perubahan suhu larutan (kalorimeter) (0C atau K)
        Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang kelingkungan, maka kalor reaksi sama dengan kalor yang diserap atau dibebaskan oleh larutan dan kalorimeter, tetapi tandanya berbeda. Sehingga diperolah persamaan:
                                    qreaksi = - (qlarutan + qkalorimeter)





DAFTAR PUSTAKA :


1 komentar: