PENENTUAN TITIK DIDIH
LARUTAN NaCl
Hari,Tanggal :
Jumat, 15 Maret 2013
Tujuan : Mengetahui kenaikan titik didih suatu larutan NaCl dengan
mengukur kenaikan titik didihnya berdasarkan konsentrasi.
Dasar Teori : Suatu larutan mendidih pada temperatur lebih
tinggi dari pelarutnya, selisihnya disebut kenaikan titik didih larutan.
Peralihan wujud suatu zat ditentukan oleh suhu dan tekanan, contohnya air pada
tekanan 1 atm, mempunyai titik didih 1000C dan titik beku 00C.
Jika air mengandung zat terlarut yang sukar menguap, maka titik didihnya akan
lebih besar dari 1000C dan titik bekunya lebih kecil dari 00C.
Perbedaan itu disebut dengan kenaikan titik didih (DTb) dan penurunan titik
beku (DTf) (Rosenberg, 1992 : 284). Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik
didih. Jadi, titik didih adalah temperatur dimana tekanan uap sama dengan
tekanan atmosfer. Selama gelembung terbentuk dalam cairan, berarti selam cairan
mendidih, tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer, karena tekanan uap adalah
konstan maka suhu dan cairan yang mendidih akan tetap sama. Penambahan
kecepatan panas yang diberikan pada cairan yang mendidih hanya menyebabkan
terbentuknya gelembung uap air lebih cepat. Cairan akan lebih cepat mendidih,
tapi suhu didih tidak naik. Jelas bahwa titik didih cairan tergantung dari
besarnya tekanan atmosfer. Lebih besar tekanan atmosfer, lebih tinggi suhu yang
diperlukan untuk memberikan tekanan uap yang dapat menandinginya. Titik didih
pada 1 atm (760 mmHg) dinamakan sebagai titik didih normal (Brady, 1999 : 540).
Pendidihan merupakan hal yang sangat khusus dari penguapan. Pendidihan adalah
pelepasan cairan dari tempat terbuka ke fase uap. Suatu cairan dikatakan
mendidih pada titik didihnya, yaitu bila suhu dimana tekanan uap cairan sama
dengan tekanan atmosfer sekitarnya.
Alat dan Bahan :
o
Gelas kimia
o
Gelas ukur
o
Kaki tiga
o
Batang pengaduk
o
Thermometer
o
Spritus
o
Kassa asbes
o
Botol aquades ( botol semprot )
Cara kerja : #NaCl 4%
1.
Timbang 6gr
NaCl, larutkan dengan 100ml aquades didalam gelas kimia.
2.
Panaskan dengan
bunsen, ukur suhu awal ( 0 menit ) dan ukur suhu setiap 1 menit sampai titik
didih nya konstan.
3.
Buat grafik
persamaan suhu dan waktu serta persamaan suhu dan konsentrasi
Data penimbangan :
Kertas + NaCl
|
6,4038 gr
|
Kertas
|
0,3770 gr
|
NaCl
|
6,0260 gr
|
Data pengamatan :
1.
Tabel suhu
Menit ke
|
Suhu ( 0C )
|
0
|
24
|
5
|
40
|
10
|
62
|
15
|
75
|
20
|
84
|
25
|
88
|
30
|
90
|
35
|
90
|
2.
Tabel
konsentrasi
Konsentrasi
|
Titik didih 1 ( 0C
)
|
Titik didih 2 ( 0C
)
|
Rata – Rata ( 0C )
|
1%
|
95,2
|
89
|
92,1
|
2%
|
76
|
92
|
84
|
3%
|
90
|
|
90
|
4%
|
90
|
83
|
86,5
|
5%
|
90
|
97
|
93,5
|
Pembahasan :
Larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang
lebih besar akan membutuhkan suhu yang lebih tinggi pula untuk mencapai titik
didihnya, berbeda dari hasil praktukum di atas, titik didih dari berbagai
konsentrasi tidak beraturan dan tidak stabil berdasarkann konsentrasi.
Kesalahan tersebut juga bisa terjadi akibat
ketidaktelitian pembacaan skala, ketidak tepatan penggunaann alat, atau
sebagainya.
Kesimpulan :
Dari praktikum
yang telah kami lakukan, didapatkan kesimpulan bahwa 0C larutan NaCl
dari tiap konsentrasi mengalami perubahan, seperti yang tercantum di bawah ini
:
1.
NaCl 1% : 92,10C
2.
NaCl 2% : 840C
3.
NaCl 3% : 900C
4.
NaCl 4% : 86,50C
5.
NaCl 4% : 93,50C
Bahwa kenaikan titik didih dengan konsentrasi
tidak stabil dan bertentangan dengan teori.
Thank's infonya, jangan lupa mampir ke sini ya..
BalasHapuswww.zeplinz.blogspot.com