Sabtu, 13 April 2013

TUGAS MANLAB " DESAIN LABORATORIUM "


Desain Laboratorium Klinik

Pada permenkes 411 tahun2010 dituliskan ada persyaratan minimal bangunan dan prasarana, peralatan dan kemampuan pemeriksaan untuk laboratorium klinik tingkat pratama, madya dan utama.

Tabel1 Persyaratan minimal Bangunan dan Prasarana(Permenkes411 tahun2010)

No
JENIS KELENGKAPAN
LABORATORIUM KLINIK UMUM

PRATAMA
MADYA
UTAMA
1
Gedung
Permanen
Permanen
Permanen
2
Ventilasi

1/3 x luas lantai
1/3 x luas lantai
1/3 x luas lantai
3
Penerangan
5 watt/ m2
5 watt/ m2
5 watt/ m2
4
Daya Listrik
Sesuai kebutuhan
Sesuai kebutuhan
Sesuai kebutuhan
5
Air mengalir
50 L/pekerja/hari
50 L/pekerja/hari
50 L/pekerja/hari
6
Ijin
Dinkes kab/kodya
Dinkes Prop
Dirjen Binayanmed
7
Tata ruang



7.1
Ruang tunggu
6 m2
12 m2
24 m2
7.2
Ruang ganti
Ada
Ada
Ada
7.3
uang Pengambilan specimen

 6 m2
9 m2
9m2
7.4
Ruang Adminstrasi
6 m2
9 m2
9m2
7.5
Ruang Pemeriksaan
15 m2
30 m2
60 m2
7.6
Ruang Sterilisasi
Ada
Ada
Ada
7.7
Ruang Makan/ minum

Ada
 Ada
Ada
7.8
WC pasien

Ada
 Ada
Ada
7.9
Wc pegawai

Ada
Ada
Ada
8
Penampungan/ pengolahan
Limbah cair
Sesuai ketentuan
Sesuai ketentuan
Sesuai ketentuan
9
Penampungan/ pengolahan Limbah padat

Sesuai ketentuan
Sesuai
ketentuan
Sesuai
Ketentuan


Dalam desain laboratorium juga dibutuhkan :
        A.      INSTALASI LISTRIK
Kebutuhan instalasi listrik dalam laboratorium adalah untuk :
ü       Memberikan penerangan di semua ruangan laboratorium yaitu di ruang praktikum, di ruang guru, di ruang persiapan, dan di ruang penyimpanan atau gudang .
ü       Memfasilitasi proses pembelajaran di laboratorium yaitu demonstrasi, eksperimen dan penelitian, atau penggunaan OHP, LCD dan amplifier. 
ü      Memfasilitasi pekerjaan administrasi laboratorium, yaitu untuk pemasangan mesin tik elektronik atau komputer.
ü     Komponen instalasi listrik laboratorium dapat terdiri dari jaringan kabel, sikring, lampu, saklar dan stop kontak, lebih baik kalau dilengkapi dengan stabiliser. 
ü  Jaringan instalasi listrik di laboratorium dapat dipasang pada langit-langit ruangan, dinding ruangan, lantai, meja praktikum, meja demonstrasi, dan meja persiapan.

B.      INSTALASI AIR
Kebutuhan instalasi air di laboratorium adalah untuk :
ü  keperluan proses pembelajaran yaitu eksperimen dan demonstrasi, merawat dan memelihara alat-alat laboratorium yang dapat dibersihkan dengan air, memelihara kebersihan laboratorium, dan untuk mencuci tangan.
ü  Komponen Instalasi air terdiri dari saluran air bersih dari sumbernya ke dalam laboratorium, salurang air buangan (limbah), dan bak cuci lengkap dengan kran airnya.
ü  Bak Cuci dapat dipasang di bagian ruangan yang memerlukan, namun hendaknya jauh dari lemari alat-alat yang tidak tahan terhadap kelembaban dan dari stop kontak listrik. Biasanya bak cuci di pasang di ruang guru, di bagian pinggir ruang praktikum, di dekat meja demonstrasi, dan dapat juga di dekat meja praktikum. Bak cuci sebaiknya tidak usah dipasang di ruang persiapan dan di gudang.

C.      INSTALASI GAS
ü  Instalasi gas di laboratorium dibutuhkan untuk percobaan-percobaan yang menggunakan kompor/pemanans bunsen seperti untuk memanaskan air dan sebagainya. Instalasi gas di laboratorium dapat dibuat dengan menggunakan tabung gas LPG dan penyaluran gas ke kompor/pemanas melalui pipa instalasi gas yang dapat dipasang pada dinding atau lantai ke kompor/pemanas. Dengan adanya instalasi gas ini, harus diperhatikan instalasi udara yang cukup di tempat yang tepat untuk membuang kebocoran gas yang mungkin terjadi. Harus diingat bahwa kalau menggunakan gas LPG maka gas itu lebih berat dari udara sehingga lubang pembuangan kebocoran gas itu harus di bagian bawah dinding atau cukup rendah.

D.      Mabeler
Yang dimaksud dengan fasilitas mebeler adalah peralatan mebel seperti meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya. Pada prinsipnya semua mebeler adalah sama, namun karena fungsi dan tujuan pemakaiannya, maka mebeler laboratorium biasanya memiliki bentuk, ukuran, dan jenis bahan tertentu yang dapat berbeda dengan mebeler lainnya. Sesuai dengan tujuan pemakaian dan fungsinya, fasilitas mebeler laboratorium dapat terdiri dari bermacam-macam meja, kursi, lemari, rak dan loker.
Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan:
 Laboratorium menghadap selatan utara sehingga kebutuhan akan cahaya dari luar dapat maksimal. Ruang laboratorium luas, lebih dari standar minimum 2,5 m2/ mahasiswa. Ruangan-ruangan yang diperlukan dalam standar suatu laboratorium tersedia.
Terdapat dua pintu masuk yaitu pintu depan dan pintu belakang. Daun pintu dan jendela membuka keluar
Laboratorium sebelah barat dan selatan sengaja dibiarkan kosong (tidak ada lemari atau meja)bertujuan agar kebutuhan ventilasi >=10% dari luas permukaan dinding terpenuhi.
Meja praktikum berbentuk lingkaran sehingga lebih efektif karena praktikan bisa duduk berhadapan. Terdapat sumber air yang besar sehingga bila terjadi insiden yang tidak diinginkan bisa segera ditangani.
Tiap meja praktikum dilengkapi dengan stop kontak (listrik) dan kran air. Meja demonstrasi lebih tinggi daripada meja praktikum, dilengkapi stop kontak (listrik), gas, dan mobile. Tidak hanya dilengkapi white board tetapi juga layar sehingga bisa digunakan untuk keperluan yang memakai LCD.
Kelemahan:
Terdapat tiga ruangan yang digunakan untuk dua fungsi sekaligus yaitu R. Administrasi+laboran, R. Pengampu+asisten, dan R. Persiapan+P3K. Antara ruang satu dengan ruang lainnya tidak semuanya mempunyai pintu tembusan. Tidak ada ruang diskusi. Meja demonstrasi berbentuk persegi panjang.




DAFTAR PUSTAKA
Persyaratan minimal Bangunan dan Prasarana(Permenkes411 tahun2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar