Selasa, 02 April 2013

TUGAS ILMU BAHAN ASAM FOSFAT (PHOSPORIC ACID) H3PO4


TUGAS ILMU BAHAN
ASAM FOSFAT (PHOSPORIC ACID) H3PO4




Disusun Oleh :

Devi fitri ( 1211c1008 )



   S1 Analis Medis (A)
Kelompok 1

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG
JL. PADASUKA ATAS NO. 233, TEL 022 7203733 (2012)





1.Tata nama senyawa asam fosfat (h3pO4)

Rumus asam terdiri atas atom hidrogen (di depan, dapat dianggap sebagai ion H+) dan suatu anion yang disebut sisa asam. Akan tetapi, perlu diingat bahwa asam adalah senyawa kovalen, bukan senyawa ion. Nama anion sisa asam sama dengan asam yang bersangkutan tanpa kata asam.

Nama asam tersebut adalah asam fosfat. Rumus molekul dan nama dari beberapa asam yang lazim ditemukan dalam laboratorium dan kehidupan sehari-hari adalah:
HNO3 : asam nitrat
H3PO4 : asam fosfat











2.Definisi fosfat

Asam fosfat (H3PO4) mengandung tiga ion H+, dimana kekuatan asam dari ion tersebut tidak sama. Pada pengerjaan analisa dan ketiidaksamaan ini dapat mempersulit proses analisa dan menimbulkan kesalahan secara kuantitatif. Penelitian ini berusaha menentukan kuantitas dan kekuatan sisa asam (Na2HPO4) dengan penambahan CaCI2 serta melakukan pengamatan terhadap faktor – faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan bahan sampel asam fosfat (H3PO4) yang mengalami reaksi pendahuluan dengan NaOH (dua ion H+ dari asam fosfat bereaksi) dan sisanya direaksikan dengan kalsium klorida (CaCI2 ) dan yang mengalami perlakuan proses pada suhu dan waktu tertentu. Hasil proses dianalisa menggunakan NaOH dengan metode titrasi potensiometri. Rancangan penelitian melibatkan variabel suhu (30;40;60;800C) dan waktu proses (1;2;3 jam). Dan hasil penelitian  yang di lakukan menunjukkan asam fosfat dapat ditentukan kadarnya dengan penambahan CaCI2 dengan kondisi optimal reaksi terjadi pada suhu 600C dan waktu proses berlangsung 2 jam.
Asam fosfat, juga dikenal sebagai asam ortofosfat atau fosfat ( V) asam, adalah mineral ( anorganik) asam memiliki H3PO4 rumus kimia. Molekul asam ortofosfat dapat menggabungkan dengan sendiri untuk membentuk berbagai senyawa yang juga disebut sebagai asam fosfat, tetapi dengan cara yang lebih umum. Asam fosfat panjang juga dapat merujuk ke kimia atau reagen yang terdiri dari asam fosfat, biasanya asam ortofosfat.
Fosfat komersil dari mineral apatit adalah kalsium fluo-fosfat dan kloro-fosfat dan sebagian kecil wavellite, (fosfat aluminium hidros). Sumber lain dalam jumlah sedikit berasal dari jenis slag, guano, crandallite [CaAl3(PO4)2(OH)5.H2O], dan millisite (Na,K).CaAl6(PO4)4(OH)9.3H2O. Sifat yang dimiliki adalah warna putih atau putih kehijauan, hijau, berat jenis 2,81-3,23, dan kekerasan 5 H.
Fosfat adalah sumber utama unsur kalium dan nitrogen yang tidak larut dalam air, tetapi dapat diolah untuk memperoleh produk fosfat dengan menambahkan asam .
Gugus fosfat pada nukleotida bersifat asam dan dapat dihidrolisis oleh basa berair maupun enzim yang akan menghasilkan nukleosida dan asam fosfat penyusunnya. Penamaan asam nukleat, mengikuti pola unit penyusun dari nukleosida dan nukleotidanya.


3.Pembagian fosfat secara biologis
Fosfat merupakan salah satu bahan kimia yang sangat penting bagi mahluk hidup. Fosfat terdapat di alam dalam dua bentuk yaitu senyawa fosfat organik dan senyawa fosfat anorganik. Senyawa fosfat organik terdapat pada tumbuhan dan hewan, sedangkan senyawa fosfat anorganik terdapat pada air dan tanah dimana fosfat ini terlarut dia air tanah maupun air laut yang terkikis dan mengendap di sedimen. Fosfat juga merupakan faktor pembatas. Perbandingan fosfat dengan unsur lain dalam ekosistem air lebih kecil daripada dalam tubuh organisme hidup. Diduga bahwa fosfat merupakan nutrien pembatas dalam eutrofikasi; artinya air dapat mempunyai misalnya konsentrasi nitrat yang tinggi tanpa percepatan eutrofikasi asalkan fosfat sangat rendah ( Sastrawijaya, 1991). Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan fosfat organis. Setiap senyawa fosfat tersebut terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat di dalam sel organisme air. Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai atau danau melalui drainase dan aliran air hujan.
Fosfat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan detergen yang mengandung fosfat, seperti industri logam dan sebagainya. Fosfat organis terdapat dalam air buangan penduduk (tinja) dan sisa makanan. Fosfat organis dapat pula terjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi pertumbuhannya ( Alaerts, 1984). Keberadaan senyawa fosfat dalam air sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem perairan. Bila kadar fosfat dalam air rendah (< 0,01 mg P/L), pertumbuhan ganggang akan terhalang, kedaan ini dinamakan oligotrop. Sebaliknya bila kadar fosfat dalam air tinggi, pertumbuhan tanaman dan ganggang tidak terbatas lagi (kedaaan eutrop), sehingga dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut air. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi kelestrian ekosistem perairan.


4.Kegunaan fosfat

Fosfat Kegunaan fosfor yang penting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, pestisida, odol dan deterjen. Selain itu juga diperlukan untuk memperkuat tulang dan gigi. 2.6 Proses Fosfor / Fosfat Dalam Lingkungan Hidup Perputaran unsur fosfor dalam lingkungan hidup relatif sederhana bila dibandingkan dengan perputaran bahan kimia lainnya, tetapi mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai pembawa energi dalam bentuk ATP (Adenosin Trifosfat).
       Asam fosfat (H3PO4) digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen. Namun, sangat  disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran di danau-danau dan aliran sungai.
Banyak sumber fosfat yang di pakai oleh hewan, tumbuhan, bakteri, ataupun makhluk hidup lain yang hidup di dalam laut. Misalnya saja fosfat yang berasal dari feses hewan (aves). Sisa tulang, batuan, yang bersifat fosfatik, fosfat bebas yang berasal dari proses pelapukan dan erosi, fosfat yang bebas di atmosfer, jaringan tumbuhan dan hewan yang sudah mati. Di dalam siklus fosfor banyak terdapat interaksi antara tumbuhan dan hewan, senyawa organik dan inorganik, dan antara kolom perairan, permukaan, dan substrat. Contohnya beberapa hewan melepaskan sejumlah fosfor padat di dalam kotoran mereka.







5.Uji atau Identifikasi Fosfat

Kemungkinan adanya anion dapat diperkirakan dengan mengetahui kepastian kation apa saja yang terdapat dalam larutan sampel pada percobaan terdahulu yaitu  percobaan analisis kation.Pengujian asam sulfat encer dan pekat merupakan salah satu untuk mengetahui anion apa saja yang terdapat  dalam larutan sampel . hal taersebut dikarenakan asam sulfat yang merupakan asam kuat mampu mendesak anion lemah keluar dari senyawanya.
Untuk mendeteksi adanya anion tidak diperlukan metode sistematis seperti pasa kation. Anion dapat dipisahkan dalam golongan-golongan utama, bergantung pada kelarutan garam peraknya, garam kalsium atau bariumnya, dan garam zinknya. Namun, ini hanya di anggap berarti untuk memberikan indikasi dari keterbatasan pada metode ini.
Pengujian anion dalam larutan hendaknya dilakukan menurut urutan :
1.      Uji sulfat
2.      Uji untuk zat pereduksi
3.      Uji untuk zat pengoksidasi
4.      Uji dengan larutan perak nitrat
5.      Uji dengan larutan kalsium klorida
6.      Uji dengan larutan besi (III) klorida
Uji pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan pada sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya. Beberapa anion menghasilkan asam lemah volatil atau dioksidasi dengan asam sulfat pekat seperti dapat dilihat pada tabel berikut. 
Umumnya anion dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
a. golongan sulfat: SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO2- , CO32- , C2O42- , AsO43-
b. golongan halida : Cl-, Br-, I-, S2-
c. golongan nitrat : NO3- , NO2-, C2H3O2-

Anion fosfat  tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan dingin
Garam BaSO4, BaSO3, Ba2(PO4)3, BaCr2O4, Ba(BO2)2, BaCO3, BaC2O4,Ba3( AsO4)2 tidak larut dalam air kondisi basa, sedangkan garam barium anion lainnya mudah larut. Berdasarkan sifat tersebut maka pemisahan dan identifikasi untuk golongan sulfat dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi BaCl2. Kecuali barium kromat yang berwarna kuning, garam barium lainnya berwarna putih.
Jika larutan sampel diasamkan dengan asam nitrat dan ditambahkan perak nitrat maka hanya golongan anion halida yang akan mengendap sebagai garam perak, yaitu: AgCl (putih), AgBr(kuning), AgI(kuning muda), Ag2S(hitam).
Anion yang tidak menunjukkan uji yang positif untuk kedua golongan di atas kemungkinan mengandung anion golongan nitrat. Jika sampel mengandung beberapa kation maka uji pendahuluan diatas tidak cukup untuk menentukan ada atau tidaknya suatu anion. Karena itu setelah pengujian pendahuluan dilakukan maka perlu juga dilakukan uji spesifik untuk tiap anion.Sulfat Ambil 1 ml sampel, tambahkan asam dan BaCl2. Jika terbentuk endapan putih maka anion sulfat ada.Fosfat (PO43-)
1.      Sampel + AgNO3 terjadi endapan kuning.
2.      Sampel + amonium molibdat + asam pikrat encer dipanaskan terjadi endapan kuning.
Atau 3 tetes larutan sampel + 2 tetes HNO3 6 M + 3 tetes pereaksi ammonium molibdat dipanaskan Terbentuk endapan kuning.
3.      PO43- + Ba(NO3 )2 → Ba3(PO4 )2 putih + 2NO3-
4.      PO43- + FeCl3 → FePO4 putih kuning + 3 Cl-

Uji anion PO43-, anion ini adalah hasil penguraian asam ortofosfat (H3PO4), asam ortofosfat adalah asam berbasa tiga, yang membentuk tiga deret garam : ortofosfat primer, mis NaH2PO4; ortofosfat sekunder, misal:  Na2HPO4; dan ortofosfat tersier, misal Na3PO4. Pada uji ini 3 tetes larutan sampel ditambahkan dengan 2 tetes asam nitrat dan 3 tetes reagensia ammonium molibdat dan hasilnya terbentuk endapan berwarna kuning. Warna kuning yang terbentuk adalah warna dari ammonium fosfomolibdat . Sebenarnya ammonium molibdat memiliki rumus , tetapi ionnya-lah yang digunakan dalam persamaan kimia . Dari uji dapat diketahui terdapat anion fosfat dalam sampel
\

2 komentar:

  1. mba devy mohon info dimana sy bisa beli phosporic acid sy butuh utk pengolahan minyak cpo sebanyak 54 to /month.mkasih klo bisa bantu infonya...

    BalasHapus
  2. bagus artikelnya..sangat bermanfaat

    BalasHapus