PENENTUAN TITIK LELEH
Tanggal percobaan :
Jumat, 22 Maret 2013
Tanggal laporan :
Jumat, 5 April 2013
Tujuan percobaan :
untuk menentukan temperatur dimana benda padat dapat meleleh.
Prinsip
percobaan : Sejumlah zat yang akan
di tentukan titik leleh nya dimasukkan kedalam pipa kapiler yang sebelumnya
telah ditutup salah satu ujung nya, ditempelkan pada termometer dan masukkan
kedalam gelas kimia yang berisi minyak goreng lalu panaskan, kemudian amati suhu
dari awal zat tersebut meleleh hingga meleleh semua.
Dasar teori :
1. TITIK LELEH
Titik leleh adalah temperatur dimana zat padat berubah
wujudmenjadi zat cair pada tekanan
satu atmosfer. Dengan kata lain,titik lelehmerupakan suhu ketika fase padat dan cair sama-sama berada dalamkesetimbangan. Perubahan tekanan tidak mempengaruhi titik leleh suatuzat mengalami perubahan yang berarti. Pengaruh
ikatan hidrogenterhadap titik leleh
tidak begitu besar karena pada wujud padat jarak antarmolekul cukup berdekatan dan yang paling
berperan terhadap titik leleh adalah berat molekul zat dan bentuk simetris
molekul. Titik lelehsenyawa organik
mudah untuk diamati sebab temperatur dimana pelelehan mulai terjadi
hampir sama dengan temperatur dimana zat telahhabis meleleh semuanya.Jika zat padat yang diamati tidak murni , maka
akan terjadi penyimpangan dari titik leleh senyawa murninya yang
berupa penurunantitik leleh dan perluasan range titik leleh. Misal suatu asam
murni diamatititik lelehnya pada temperatur
122,1oC – 122,4oC dari titik lelehnya122,2oC. Penambahan 20% zat padat lain akan
mengakibatkan perubahan titik lelehnya menjadi 115oC - 119oC dari 122,1oC –
122,4oC. ( Rata-rata titik
lelehnya lebih rendah 5oC dan range
temperaturnya berubah menjadi 4oC dari 0,3oC )Pada unsur alkali memiliki satu elektron ikatan
dan bertambahlemah jika jari-jari bertambah besar, hal ini menyebabkan titik
leleh berkurang dari atas kebawah dalam satu golongan. Unsur
halogen terikat oleh gaya Van der Waals yang
lemah, gaya ini bertambah jika jari-jari bertambah besar , oleh sebab itu
titik leleh bertambah besar dari atas ke bawah dalam satu golongan.
Kekuatan ikatan logam bertambah dari kirike
kanan , sehingga titik leleh bertambah dari kiri ke kanan dalam
satu periode. Gas mulia memliki ikatan Van der Waals yang sangat lemah ,sehingga
titik lelehnya sangat kecil. Titik leleh pada gas mulia ditentukanoleh besarnya nomer atom. Semakin besar nomor
atom maka titik lelehnya semakin
tinggi. Sementara itu, titik leleh dari karbon sangattinggi.
2.
ASAM BENZOAT (C6H5COOH )
Asam benzoat adalah
adalah padatan kristal berwarna putih dan juga digunakan sebagi zat pengawet
yang sering dipergunakan dalam saos dan sambal. Asam benzoat disebut juga
senyawa antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam kedua
makanan tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk
makanan yang telah dibuka dari kemasannya. Jumlah maksimum asam benzoat yang
boleh digunakan adalah 1000 ppm atau 1 gram per kg bahan (permenkes No
722/Menkes/per/1X/1988). Pembatasan penggunaan asam benzoat ini bertujuan agar
tidak terjadi keracunan. Asam benzoat mempunyai ADI 5 mg per kg berat badan
(hanssen, 1989 dalam Warta Konsumen, 1997), Adapun titik leleh kristal
asam benzoat dalam literatur adalah 122,4⁰C.
3. ASAM SALISILAT (C7H6O2)
Asam salisilat
merupakan turunan dari senyawa aldehid. Senyawa ini juga biasa disebut
o-hidroksibensaldehid, o-formilfenol atau 2-formilfenol. Senyawa ini stabil,
mudah terbakar dan tidak cocok dengan basa kuat, pereduksi kuat, asam kuat, dan
pengoksidasi kuat. Tidak berwarna menjadi kuning pada larutan dengan bau kenari
pahit Titik lebur 1-2 0C,
Sifat-sifat lain yang dimiliki oleh asam salisilat adalah sebagai berikut:
Panas jika dihirup, di telan dan apabila terjadi kontak dengan kulit, Iritasi
pada mata, Iritasi pada sauran pernafasan, Iritasi pada kulit.
4. ASAM OXALAT ( H2C2O4
)
Asam oksalat adalah
senyawa kimia yang memiliki rumus H2C204
dengan nama sistematis
asam etanadioat. Asam oksalat termasuk ke dalam asam dikarboksilat yang paling
sederhana dengan rumus HOOC-COOH. Asam oksalat mempunyai sifat asam yang lebih
kuat dibandingkan asam asetat.
Asam oksalat digunakan
untuk metal treatment, oxalate coatings, anodizing,
metal cleaning, textile
dan dyieng. Penggunaan asam oksalat (H2c2o4) yang sangat luas menyebabkan
banyaknya metode-metode sintesis asam oksalat (H2c2O4)Proses sintesis asam
oksalat (H2C2O4) dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu di antaranya sintesis
dari natrium formiat, fermentasi glukosa, peleburan alkali dan oksidasi karbohidrat
dengan HNO3.
Kristal asam oksalat
hanya terbentuk pada suasana dingin, sehingga proses pembuatan asam oksalat ini
diatur sedemikian rupa agar kristal asam oksalat tersebut dapat terbentuk.
Kristal asam oksalat yang terbentuk yaitu berwarna kuning muda.Rendemen (%
hasil) yang diperoleh pada sintesis asam oksalat ini yaitu sebesar 27,62% dan
titik leleh kristal asam oksalat yang diperoleh yaitu sebesar 98ºC.
Alat & bahan :
·
Gelas kimia
·
Pipa kapiler
·
Termometer
·
Kaki tiga & kassa
·
Pembakar spritus
·
Minyak goreng
Prosedur percobaan :
1. Salah
satu bagian ujung pipet kapiler dibakar pada nyala api hingga tertutup.
2. Masukkan
zat yang akan di tentukan titik lelehnya.
3. Gelas
kimia yang berisi minyak goreng secukupnya di letakkan diatas kaki tiga dengan kassa.
4. Pipet
kapiler yang berisi zat tersebut diikat dengan termometer, dan termometer
digantung pada klem buret.
5. Kemudian
termometer dicelupkan kedalam gelas kimia yang berisi minyak goreng dengan
menyesuaikan hingga zat dan ujung termometer yang terdapat air raksa nya
tenggelam.
6. Panaskan
gelas kimia dengan api spirtus.
7. Zat
tersebut diamati hingga terjadinya pelelehan hingga zat meleleh semua.
8. Lalu
catat suhu yang menunjukkan terjadinya pelelehan zat hingga zat meleleh semua.
9. Suhu
yang didapat dimasukkan dalam tabel data.
Hasil percobaan :
Nama bahan
|
Titik leleh 1
|
Titik leleh 2
|
Titik leleh 3
|
Titik leleh 4
|
Rata –rata
|
As. Benzoat (C6H5COOH )
|
110 – 118
|
114 – 112
|
104 – 106
|
–
|
109,3
– 1112
|
As. Salisilat (C7H6O2)
|
138 – 138,5
|
140 – 141
|
158 – 160
|
–
|
145,3 – 146,5
|
As. Oksalat
(H2C2O4
)
|
90 – 92
|
88 – 90
|
85 – 87
|
172 – 174
|
108,8 – 110,8
|
Pembahasan :
Dari
data di atas didapatkan hasil percobaan titik leleh berbeda dengan titik leleh dalam literatur nya, adapun faktor-faktor yangmempengaruhi cepat atau
lambatnya zat tersebut meleleh adalah :
1.Ukuaran Kristal
Ukuran Kristal sangat berpengaruh dalam menentukan
titik leleh suatu zat. Apabila semakin besar ukuran partikel yangdigunakan, maka semakin sulit terjadinya
pelelehan.
2. Banyaknya Sampel.
Banyaknya sampel suatu zat juga dapat mempengaruhi
cepatlambatnya proses pelelehan. Hal
ini dikarenakan, apabilasemakin sedikit sampel yang digunakan maka semakin cepat proses pelelehannya,
begitu pula sebaliknya jika semakin banyak sampel yang digunakan maka
semakin lama proses pelelehannya.
3. Pengemasan Dalam Kapiler.
• Pemanasan dalam suatu pemanas harus menggunakan
baraapi atau panas yang bertahan.
• Adanya senyawa lain yang dapat mempengaruhi range titik leleh.
4. Kepadatan zat dalam pipet kapiler
Kesimpulan :
Dari
praktiku diatas didapatkan data titik leleh sebagai berikut :
Nama bahan
|
Titik leleh 1
|
Titik leleh 2
|
Titik leleh 3
|
Titik leleh 4
|
Rata –rata
|
As. Benzoat (C6H5COOH )
|
110 – 118
|
114 – 112
|
104 – 106
|
–
|
109,3
– 1112
|
As. Salisilat (C7H6O2)
|
138 – 138,5
|
140 – 141
|
158 – 160
|
–
|
145,3 – 146,5
|
As. Oksalat
(H2C2O4
)
|
90 – 92
|
88 – 90
|
85 – 87
|
172 – 174
|
108,8 – 110,8
|
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)