KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas taufiq dan hidayah-NYA,
Kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “Gizi dan
Kelaparan”.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah atau tulisan ini jauh dari kesempurnaan.Oleh
karena itu saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Kami
berharap semoga makalah ini dapat berguna sebagai acuan dalam bentuk
pembelajaran, perencanaan dan pengelolaan mata kuliah Biokimia Lanjut secara
terpadu dan hasilnya dapat bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi
Analis Bakti Asih.
Bandung, Februari 2014
PENULIS
BAB 1
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Keadaan gizi dan kesehatan masyarakat
tergantung pada tingkat konsumsi, Dewasa ini Indonesia menghadapi
masalah gizi ganda, yakni masalah gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah
gizi kurang umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,
kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya daerah miskin gizi
(iodium). Sebaliknya masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada
lapisan masyarakat tertentu yang disertai dengan minimnya pengetahuan tentang
gizi, menu seimbang, dan kesehatan. Dengan demikian, sebaiknya masyarakat
meningkatkan perhatian terhadap kesehatan guna mencegah terjadinya gizi salah
(malnutrisi) dan risiko untuk menjadi kurang gizi. Tingginya angka kematian ini
juga dampak dari kekurangan gizi pada penduduk. Mulai dari bayi dilahirkan,
masalahnya sudah mulai muncul, yaitu dengan banyaknya bayi lahir dengan berat
badan rendah (BBLR<2.5 Kg). Masalah ini berlanjut dengan tingginya masalah
gizi kurang pada balita, anak usia sekolah, remaja, dewasa sampai dengan usia
lanjut.
Pertengahan tahun 1940-an ilmuwan Amerika
Serikat Ancel Keys menyelidiki apa yang terjadi pada manusia jika lapar. 36
peserta uji coba selama tiga bulan hanya mengkonsumsi separuh kalori dari yang
biasanya dibutuhkan. Target Key adalah setiap peserta uji coba selama tiga
bulan tersebut kehilangan 25 persen berat badannya. Terutama pengaruh psikis
dari lapar berkepanjangan ditunjukkan secara jelas. Banyak pria menarik diri
dan menjadi apatis. Rasa lapar menutupi minat lainnya, sehingga mereka hanya
tertarik akan hal-hal yang berkaitan dengan makanan. Beberapa peserta bahkan
bermimpi tentang kanibalisme.
Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam
makalah ini akan membahas tentang Gizi dan Kelaparan.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa yang dimaksud dengan gizi?
2.
Dari mana sumber gizi tersebut?
3.
Apa fungsi gizi?
4.
Apa saja factor yang mempengaruhi gizi
seseorang?
5.
Bagaimana proses terjadinya pencernaan dan
penyerapan gizi dalam tubuh?
6.
Apa saja akibat kelebihan dan kekurangan zat
gizi?
7.
Apa yang dimaksud dengan kelaparan?
8.
Bagaimana reaksi tubuh bila terjadi kelaparan?
9.
Apa akibat jika terjadi kelaparan?
10.
Bagaimana cara mengatasi masalah gizi dan
kelaparan?
C.
TUJUAN
Tujuan makalah ini adalah:
1.
Mahasiswa dapat mengerti tentang gizi
2.
Mahasiswa dapat mengetahui sumber gizi
3.
Mahasiswa dapat mengetahui fungsi gizi
4.
Mahasiswa dapat mengetahui factor yang
mempengaruhi gizi seseorang
5.
Mahasiswa dapat mengetahui proses terjadinya
pencernaan dan penyerapan gizi dalam tubuh
6.
Mahasiswa dapat mengetahui akibatnya kelebihaan
dan kekurangan zat gizi
7.
Mahasiswa dapat mengerti tentang kelaparan
8.
Mahasiswa dapat mengetahui reaksi tubuh bila
terjadi kelaparan
9.
Mahasiswa dapat mengetahui akibat terjadinya
kelaparan
10.
Mahasiswa dapat mengetahui cara mengatasi
masalah gizi dan kelaparan
D.
MANFAAT
1. Untuk mengenal dan memahami secara
mendalam tentang Gizi dan Kelaparan.
2. Agar pembaca atau Mahasiswa/i
sekolah Tinggi Analis Bakti Asih dapat menggunakan makalah ini sebagai bahan
pembelajaran dalam mata kuliah Biokimia Lanjut.
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN GIZI
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, dan air. Gizi
adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
Tak satu pun jenis makanan yang mengandung
semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang
dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam
makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI)
saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang penting
dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
Makan makanan yang beranekaragam sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang
mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun
kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna
makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat
pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi
tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari
makanan yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin
terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras,
jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak,
margarin dan santan yang mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga.
Makanan sumber zat tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.
Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari
bahan makanan nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang
berasal dari hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan,
seperti keju. Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan kecerdasan seseorang.
Makanan sumber zat pengatur adalah semua
sayur-sayuran dan buah-buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan
mineral, yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.
B.
SUMBER GIZI
1)
Karbohidrat
Di dalam tubuh
kita, zat gizi ini adalah sumber utama energi bagi tubuh. Yang perlu Anda
perhatikan, ada dua jenis karbohidrat, yaitu karbohidrat kompleks (zat tepung)
dan gula yang dapat dicerna dan diserap oleh tubuh. Namun, ada juga karbohidrat
lainnya yang terdapat pada serat. Tapi, serat tidak termasuk zat gizi, karena
tidak dapat dicerna dan diserap oleh tubuh. Meskipun, serat sangat membantu
pencernaan dan memberikan perlindungan terhdapat beberapa penyakit.
Fungsi Karbohidrat :
a)
Sumber utama energi tubuh.
b)
Pemberi rasa manis pada makanan fruktosa,
glukosa, maltosa, dan laktosa.
c)
Penghemat protein maksudnya bila Karbohidrat
kurang dalam tubuh maka protein yang dipakai dan bila sebaliknya, maka protein
dipakai untuk pertumbuhan.
d)
Pengatur metabolisme lemak normal. Bila KH
tidak cukup maka dalam jumlah besar akan memakai lemak yang menghasilkan energi
dan produk tubuh berupa asam keton.
e)
Membantu pengeluaran faeses. Dengan cara
mengatur peristaltic usus dan membentuk pada faeses.
f)
Laktosa dapat menetap lebih lama dalam usus
dibanding disakarida lain, hingga membantu meningkatkan pertumbuhan bakteri
yang berguna dalam efek pencahar dan memproduksi vitamin-vitamin tertentu dalam
usus
2)
Lemak
Tubuh Anda
tentunya tidak dapat membuat semua jenis asam lemak yang diperlukan. Meskipun
begitu, asam lemak dapat diperoleh dari makanan yang Anda konsumsi.
Fungsi lemak:
a)
Dalam pembentukan ester kolesterol
b)
Pembentukan phospholipid dalam darah
c)
Precusor dari prostaglandin, thromboxane, dan
prostacycline yaitu senyawa yang menyerupai hormon yang berpartisipasi dalam :
ü Pengaturan
tekanan darah
ü Denyut jantung
ü Pelebaran
pembuluh darah
ü Pembekuan darah
ü Respon
kekebalan dan keaktifan sistem syaraf pusat
3)
Protein
Zat gizi ini tentunya dapat juga diubah menjadi
energi, bila tubuh Anda kekurangan karbohidrat dan lemak. Jika hal ini terjadi,
protein hanya berfungsi sebagai pemeliharaan jaringan tubuh. Padahal, protein
yang mengandung asam amino ini bekerja untuk membangun, memperbaiki, dan
mempertahankan jaringan tubuh Anda. Pada prinsipnya, tubuh Anda dapat
memproduksi asam amino yang nonesensial. Sedangkan asam amino yang esensial
harus diambil dari makanan.
Fungsi Protein :
a)
Mengganti jaringan sel-sel yang rusak dan
kalah.
b)
Membangun dan membentuk jaringan tubuh yang
baru.
c)
Merupakan sumber energi panas.
d)
Diperlukan untuk sekresi cairan tubuh yang
penting seperti : enzim, hormon.
e)
Dalam bentuk imunoglobulin (anti body) protein
berguna sebagai resisten kekebalan.
f)
Dalam lipoprotein berguna sebagai transportasi
trigliserida, kolesterol dan pospolipid.
g)
Dalam bentuk albumin akan mengangkut asam lemak
bebas, bilirubin dan memelihara tekanan Osmotik yang normal diantara cairan
tubuh.
4)
Vitamin
Setiap jenis
vitamin yang masuk ke dalam tubuh, tentunya akan mengatur sendiri dengan proses
yang berbeda. Karena perannya yang aman spesifik, setiap jenis vitamin tidak
dapat menggantikan fungsi vitamin yang lain. Sebab, fungsi vitamin adalah
pemicu berbagai proses dalam tubuh, yang mengawali terjadinya reaksi kimia di
dalam sel-sel tubuh.
5)
Mineral
Fungsi mineral sama
halnya dengan vitamin. Ia bekerja sebagai pemicu proses, dan memiliki pembagian
tugas yang unik.
Fungsi mineral:
a)
Sebagai building material, dimana sebagian
besar merupakan mineral tulang dan hanya sebahagian kecil sebagai bagian-bagian
tubuh lainnya.
Misalnya :
ü Tulang dan gigi
oleh Ca, P
ü Rambut, kuku,
kulit oleh Sulfur
ü Darah oleh Fe,
Ca, Na, P, Cu, dan garam-garam lain
b)
Sebagai body regulator disini sebagai pengatur
proses-proses tubuh yang esensial dalam berbagai reaksi fisik dan kimia
metabolisme tubuh.
Misalnya :
ü Keseimbangan
asam dan basa oleh Cl, S, Ca, Na, K, Fe, Mg.
ü Keseimbangan
cairan oleh Na, K
ü Kontraksi otot
oleh Na, K, Mg
6)
Air
Air dapat
membantu mengatur suhu tubuh kita. Pasalnya, berat tubuh kita terdiri atas air
sebanyak 55% sampai 75%. Peranan air di dalam tubuh kita, sebagai pengatur
proses pengataran zat gizi dan kimia tubuh lainnya ke dalam sel. Dan, membawa
perginya limbah yang dihasilkan tubuh.
Fungsi Air:
a)
Air merupakan pelarut dan alat angkut dalam
tubuh
b)
Air sebagai katalisator dalam reaksi biologik
dalam sel, termasuk saluran cerna.
c)
Air sebagai pelumas pada sendi-sendi.
d)
Air memelihara konsentrasi fisik dan kimia dari
cairan intra dan ekstra selulerserta menjaga suhu tubuh.
e)
Air sebagai peredam benturan
C.
FUNGSI ZAT GIZI
1.
Memberi energi (zat pembakar) – Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organic yang
mengandung karbon yang dapat dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan/aktivitas.
2.
Pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh (zat pembangun) – Protein, mineral dan air,
diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti sel yang
rusak.
3.
Mengatur proses tubuh (zat pengatur) – Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan
mengatur keseimbangan air di dalam sel,bertindak sebagai buffer dalam upaya
memelihara netralitas tubuh dan membentuk antibodi sebagai
penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing yang dapat
masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitamin sebagai
pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsinormal sarafdan otot serta banyak proses lain yang
terjadi dalam tubuh, seperti dalam darah, cairanpencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh,
peredaran darah, pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan
lain-lain proses tubuh.
D.
FACTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI SESEORANG
Ada 2
faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang yaitu:
a)
Faktor Eksternal, Faktor eksternal yang mempengaruhi status gizi
antara lain:
·
Pendidikan dan pendapatan
Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya
adalah taraf ekonomi keluarga, yang hubungannya dengan daya beli yang dimiliki
keluarga tersebut (Santoso, 1999, dalam creasoft.wordpress.com) Selain
itu, banyak faktor ekonomi yang sukar untuk dinilai secara kuantitatif,
khususnya pendapatan dan kepemilikan (barang berharga, tanah, ternak) karena
masyarakat enggan untuk membicarakan kepada orang yang tidak dikenal, termasuk
ketakutan akan pajak dan perampokkan. Tingkat pendidikan juga termasuk dalam
factor ini. Tingkat pendidikan berhubungan dengan status gizi karena dengan
meningkatnya pendidikan kemungkinan akan meningkatkan pendapatan sehingga dapat
meningkatkan daya beli makanan( Departemen gizi dan kesehatan masyarakat,
2007).
Pendidikan gizi
merupakan suatu proses merubah pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua atau
masyarakat untuk mewujudkan dengan status gizi yang baik (Suliha, 2001, dalam artikelpenjas
blogspot.com)
·
Pekerjaan
Pekerjaan
adalah sesuatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan
keluarganya. Bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.
Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga
(Markum, 1991).
·
Budaya
Budaya adalah suatu ciri khas, akan
mempengaruhi tingkah laku dan kebiasaan (Soetjiningsih, 1998, dalam artikelpenjas.blogspot.com)
Budaya berperan
dalam status gizi masyarakat karena ada beberapa kepercayaan, seperti tabu
mengonsumsi makanan tertentu oleh kelompok umur tertentu yang sebenarnya
makanan tersebut justru bergizi dan dibutuhkan oleh kelompok umur tersebut.
Seperti ibu hamil yang tabu mengonsumsi ikan ( Departemen Gizi dan Kesehatan
Masyarakat, 2007).
b)
Faktor Internal.
Faktor Internal yang mempengaruhi status gizi antara lain :
·
Usia
Usia akan mempengaruhi kemampuan atau pengalaman
yang dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak balita (Nursalam, 2001
dalam creasoft.wordpress.com)
·
Kondisi Fisik
Mereka yang sakit, yang
sedang dalam penyembuhan dan yang lanjut usia, semuanya memerlukan pangan
khusus karena status kesehatan mereka yang buruk. Bayi dan anak-anak yang
kesehatannya buruk, adalah sangat rawan, karena pada periode hidup ini
kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan cepat (Suhardjo, et, all,
1986)
·
Infeksi
Infeksi dan demam dapat
menyebabkan menurunnya nafsu makan atau menimbulkan kesulitan menelan dan
mencerna makanan (Suhardjo, et, all, 1986 dalam creasoft.wordpress.com)
E.
PROSES TERJADINYA PENCERNAAN DAN PENYERAPAN
GIZI OLEH TUBUH
Makanan
harus mengalami berbagai perubahan di dalam saluran cerna hingga diperoleh
bentuk – bentuk sederhana yang dapat diabsorpsi ke dalam darah untuk
selanjutnya diangkat oleh darah atau limfe ke sel – sel tubuh. Perubahan –
perubahan menjadi bentuk sederhana ini dilakukan melalui proses pencernaan di
dalam saluran cerna.
Sistem
pencernaan sendiri tidak dapat terlepas dari penyerapan (absorpsi) zat – zat
gizi dari makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Untuk menggunakan nutrisi
yang terkandung di dalam setiap bahan pangan tentu diperlukan proses
penyerapan. Penyerapan sendiri terjadi di usus halus, saat makanan yang
dikonsumsi telah melewati sistem pencernaan tersebut.
Tujuan
dasar dari pencernaan dan absorpsi sendiri adalah untuk mengantarkan zat gizi
esensial ke sel untuk kelangsungan hidup. Agar dapat memecah zat – zat gizi esensial
tersebut, tubuh mengolah makanan melalui proses kimia dan mekanik dalam saluran
cerna. Keberhasilan pencernaan dan absorpsi bergantung pada koordinasi fungsi
otot dan saraf dinding saluran cerna, urgan saluran cerna, dan organ tambahan
dalam pencernaan.
Pola
makan dan pola pencernaan kita yang dimulai dari mengunyah makanan sangat
berpengaruh pada keberhasilan sistem pencernaan dalam mencerna makanan. Tidak
sedikit orang mengalami gangguan pencernaan karena pola makan yang kurang
tertata serta sistem pencernaan yang kurang terjaga. Meskipun sepele, hal
semacam itu sangat berpengaruh pada kesehatan pencernaan tubuh di kemudian
hari. Semakin lama kita tidak melatih keteraturan pola makan dan pola
pencernaan, maka semakin cepat kesehatan pencernaan kita akan terganggu. Akibat
jangka panjangnya, sistem metabolisme di dalam tubuh juga akan terganggu.
a)
Pencernaan
Pencernaan makanan terjadi di dalam
saluran cerna yang panjangnya 8 – 9 meter pada orang dewasa. Saluran cerna
dimulai dari mulut, melalui esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum,
dan berakhir di anus (Almatsier ; 2009). Saluran cerna dapat dikatakan berada
“di luar” tubuh. Zat – zat gizi yang berasal dari makanan harus melewati
dinding saluran cerna agar dapat diabsorpsi ke dalam aliran darah.
Saluran cerna merupakan sistem yang
sangat kompleks yang melakukan berbagai fungsi faali : menerima, menghaluskan,
dan transportasi bahan – bahan yang dimakan; sekresi enzim cerna, asam, mukus,
empedu, dan bahan lain; pencernaan bahan – bahan yang dimakan; absorpsi dan
transportasi produk hasil cerna; serta transpor, penyimpanan dan ekskresi
produk – produk sisa.
Pencernaan dilakikan melalui
perubahan mekanis dan kimiawi. Secara mekanis, makanan dihancurkan melalui
proses mengunyah dan proses peristaltik. Proses mengunyah memperluas permukaan
makanan sehingga enzim pencernaan dapat bekerja lebih baik. Proses perisaltik
yaitu proses mengaduk dan mendorong makanan yang dimungkinkan oleh gerakan
kontraksi dan relaksasi dinding saluran cerna sehingga makanan terdorong ke
bawah, menambah penghancuran makanan dalam bentuk lebih kecil dan mengaduknya
dengan sekresi pencernaan.
Secara kimiawi makanan dihancurkan
oleh enzim – enzim pencernaan. Enzim – enzim ini dikluarkan melalui air ludah
ke mulut, melalui cairan lambung ke dalam lambung dan melalui cairan usus halus
ke dalam usus halus. Di samping itu cairan empedu yang dikeluarkan oleh kantong
empedu membantu pencernaan dan absorpsi di dalam sel – sel usus halus. Asam
klorida di dalam lambung juga membantu pencernaan.
b)
Penyerapan
Absorpsi zat gizi (nutrient)
terjadi terutama di usus halus (90%), dan sisanya (10%) di dalam lambung dan
usus besar. Terdapat dua jenis gerakan yang terjadi di dalam usus halus, yaitu
:
·
Gerakan
segmental adalah gerakan yang memisahkan segmen usus yang satu dengan yang
lain. Hal ini memungkinkan chyme dari lambung bergerak maju mundur dengan
tendensi yang menyebabkan chyme tercampur dengan enzim-enzim pencernaan dan
berkontak dengan mukosa usus untuk diabsorpsi. Setelah makanan diabsorpsi,
segmentasi berkurang dan diganti dengan gerakan peristaltik yang akan mendorong
makanan menuju distal.
·
Gerakan
pendulum atau ayunan menyebabkan isi usus bercampur.
Semua
nutrien yang diabsorpsi terjadi melalui membran plasma sel. Villi-villi usus
halus merupakan tempat terjadinya absorpsi karena pada bagian ini terdapat
pembuluh darah kapiler dan pembuluh limfe yang akan mengirim zat-zat makanan ke
seluruh tubuh. Mekanisme penyerapan yang terjadi di usus halus, yaitu
pasif-difusi dan aktif-difusi. Penyerapan secara pasif-difusi, yaitu penyerapan
yang berlangsung menurut hukum keseimbangan osmosis dan difusi dimana diketahui
zat-zat makanan akan mengalir dari yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang
berkonsentrasi rendah. Sedangkan penyerapan aktif-difusi, yaitu proses
penyerapan yang membutuhkan energi.
F.
AKIBAT KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ZAT GIZI
1.
Karbohidrat
ü Kelebihan :
gula darah meningkat, diabetes, obesitas, jantung, gangguan pada pembuluh darah
(cardiovascular), hipertensi.
ü Kekurangan : malnutrisi,
kurus, lemah, tidak ada energi, gangguan metabolisme otak, busung lapar.
2.
Protein
ü Kelebihan :
gangguan ginjal, beban kerja hati.
ü Kekurangan :
mudah sakit, gangguan metabolisme tubuh.
3.
Lemak
ü Kelebihan :
obesitas, kolesterol tinggi, penyempitan pembuluh darah.
ü Kekurangan :
busung lapar, kekurangan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K), penurunan
daya tahan tubuh, kurang tenaga, gangguan tumbuh kembang.
4.
Mineral
ü penumpukan zat
besi berakibat pada gangguan kerja organ, diare, muntah-muntah, talasemia,gangguan
metabolisme tubuh.
ü kurang zat besi
berakibat penurunan konsentrasi dan IQ, mudah sakit dan tidak nafsu
makan,kurang yodium berakibat penyakit gondok.
5.
Vitamin
ü Vitamin A
Pria yang hanya sedikit memproduksi
sperma,seperti ditulis dalam buku Sexual fitness,dapat meningkatkan jumlah
spermanya bila mengkonsumsi vitamin A dan E yang memadai. Vitamin A,C,dan
E,merupakan antioksidan yang dapat melindungi sperma dari epek buruk radikal
bebas. Vitamin A dibutuhkan untuk membentuk hormon seks yang berkait dengan
produksi sperma. Tapi food supplement yang mengandung vitamin A,D,E,dan K bila
diminum secara berlebihan dalam jangka panjang akan tertimbun dalam lemak.
Kelebihan vitamin A dapat menyebabkan sakit kepala dan gangguan pada sendi.
Bahkan pada tingat yang sangat berat,kelebihan vitamin A dapat menyebabkan
gangguan jiwa.
ü Vitamin B
Vitamin B sangat penting untuk aktivitas enzim
dan metabolisme. Vitamin ini berperan dalam produksi testosteron, hormon seks
yang membangkitkan libido. Vitamin B6 terdapat di wortel, pisang, telur, madu,
kedelai,dan gandum. Vitamin B kompleks adalah vitamin yang larut dalam air
sehingga epek negatifnya lebih kecil,tapi kelebihan vitamin B dapat menyebabkan
mual bila diminum dengan dosis berlebihan. Jangan minum vitamin B6 lebih dari
200mg per hari. Dosis di atas 2.000 mg sehari dapat mengakibatkan kerusakan
otak. Dampak
kekurangan vitamin B adalah mudah terjangkit penyakit beri-beri, mudah terkena
penyakit infeksi, masalah kulit, diare, dermatitis, sariawan, nafsu makan
turun, mengganggu system syaraf dan daya ingat, anemia, cepat lelah, hilang
nafsu makan, dan lain-lain.
ü Vitamin C
Vitamin C adalah antioksidan yang sangat hebat
Vitamin ini adalah dalam jeruk,stroberi,bayam,dan sayur-sayuran hijau lainnnya,
tomat, serta brokoli. Kelebihan vitamin C akan dibuang melalui air seni. Meski
demikian,berlebihan mengkonsumsi vitamin C membuat kontraksi usus lebih
terangsang dan menyebabkan diare. kekurangan
vitamin C adalah masalah pada gigi dan gusi, masalah kulit, cepat lelah, sakit
kepala.
ü Vitamin D
Jangan makan vitamin D secera berlebihan karena
dapat merusak Ginjal dan hati. Di Indonesia sebenarnya seseorang tidak perlu
menembah konsumsi vitamin D karena di Indonesia cukup banyak sinar matahari.
Kulit dapat memprroduksi vitamin D bila terkena Sinar ultra violet dari
matahari. Dampak kekurangan vitamin D adalah masalah pada tulang dan gigi,
masalah pertumbuhan.Sedangkan dampak kelebihan vitamin D adalah nyeri tulang,
lemah otot, mual, cepat lelah, kehilangan nafsu makan.
ü Vitamin E
Vitamin E sering disebut sebagai vitamin seks
karena berperan dalam pembentukan hormon seks. Pria yang kekurangan vitamin E
dapat kekurangn gairah seksual. Kelebihan vitamin E dapat meningkatkan tekenan
darah. Menurut food and Drug Administtration (FDA) Amerika, orang cukup
mengkonsumsi vitamin E dengan dosis 30 IU sehari.
kekurangan
vitamin E adalah merusak imunitas tubuh, memperlambat perkembangan syaraf
otot.Sedangkan dampak kelebihan vitamin E adalah hipertensi, lemah otot, mudah
terkena resiko perdarahan dalam tubuh.
6.
Air
Kekurangan air
dalam tubuh, selain menimbulkan dehidrasi, juga bisa menyebabkan sakit kepala
dan pusing. jika kelebihan, akan timbul sindrom kelebihan air, Overhidrasi
adalah kelebihan cairan dalam tubuh.
G.
PENGERTIAN KELAPARAN
Surya silvirawati 2007 dalam Kelaparan
didefenisikan sebagai suatu kondisi hasil kurangnya konsumsi pangan yang
disebabkan oleh ketidak mampuan mendapatkan pangan yang cukup (Lenhart dan Read
1989 dalam silvirawati 2007).
Konsep kelaparan berdasarkan FAO (2003) dalam
silvirawati 2007 adalah ketidak mampuan memenuhi kebutuhan energy (secara
rata-rata sepanjang tahun) untuk hidup sehat, Produktif dan mempertahankan
berat badan sehat.
Kelaparan juga didefenisikan sebagai kekurangan
pangan yang mengakibatkan kekurangan gizi (Mason 20031989 dalam silvirawati 2007), atau perasaan tak
tenang/gelisah disebabkan kurangnya akses terhadap pangan (Kennedy 2003
dalam silvirawati 2007).
Berdasarkan hasil Rumusan lolakarya instrument
kelaparan (Hardiansyah 2002 dalam silvirawati
2007), kelaparan merupakan ketidakmampuan seseorang memenuhi pangan
minimal untuk hidup sehat, cerdas dan produktif, serta mempertahankan berat
badan sehat karena masalah daya beli atau ketersediaan pangan. Secara operasional
kelaparan adalah apabila seseorang dalam dua bulan terakhir terjadi penurunan
frekuensi dan atau porsi makan, disertai penurunan berat badan karena masalah
daya beli dan/atau ketersediaan pangan.
Defenisi/pengertian kelaparan yang diusulkan
dipakai di Indonesia adalah “kelaparan merupakan kondisi seseorang yang tidak
mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam jangka waktu tertentu karena ketersediaan
pangan dan ekonomi” dalam hal ini orang berpuasa, diet, dan menderita penyakit
tidak termasuk dalam batasan ini (sirvirawati 2007).
Defenisi yang hampir sama juga dihasilkan dari
kesepakatan pertemuan 27 November 2002 (BBKP DEPTAN) dalam silvirawati (2007)
yaitu kelaparan merupakan ketidakmampuan seseorang memenuhi kebutuhan pangan
minimal untuk hidup sehat, cerdas dan produktif, selama dua bulan
berturut-turut karena masalah daya beli dan/atau ketersediaan pangan serta
nilai-nilai masyarakat. Secara operasional kelaparan merupakan ketidakmampuan
seseorang memenuhi 70 persen kebutuhan energy yang disertai penurunan berat
badan karena masalah daya beli dan/atau ketersediaan pangan (Tanziha 2005
dalam silvirawati 2007). Dalam hal
ini kelaparan yang dimaksud adalah kelaparan kronis, dimana seorang
individu dikatakan kelaparan apabila dalam dua bulan berturut-turut konsumsi
energinya kurang dari 70 persen kebutuhan. Dua bulan dipakai sebagai ukuran
waktu kelaparan, karena diasumsikan apabila seorang dewasa tingkat knsumsi
energinya < 70 persen dalam jangka waktu dua bulan, maka individu tersebut
akan mengalami penurunan berat badan sebesar tiga sampai lima kilogram, yang
dapat dirasakan langsung oleh individu tersebut. Aapabila individu ditanyakan
apakah terjadi penurunan berat badan karena kurang makan, maka responden dapat
menjawab dengan benar, walaupun hanya dengan ukuran persepsi berdasarkan terasa
baju atau celana semakin longgar (Hardiansyah 2002 dalam silvirawati 2007).
Menurut Carlson, Andrews dan Bickel (1999)
dalam dalam silvirawati (2007),
dalam keaadaan kekurangan pangan atau pada suatu situasi dimana seseorang tidak
bisa memperoleh cukup pangan atau pada suatu situasi dimana seseorang tidak
bisa memperoleh cukup pangan, maka kelaparan bissa terjadi, sekalipun
kekurangan pangan tersebut tidak dalam jangka panjang tetapi cuku
menjadikan permasalahan kesehatan atau penurunan berat badan. Dalam hal ini
seseorang dikatakan kelaparan meskipun tidak menunjukkan gejala klinis dari
kelaparan itu sendiri. Apabila memandang kelaparan dari pandangan sosial,
kelaparan sudah terjadi pada saat : (1) seorang anak tidur dalam keadaan lapar
karena orang tuanya tidak mampu menyediakan pangan, (2) orang tua khususna ibu
tidak makan agar anggota keluarga lainnya bisa makan, (3) seorang Tunawisma
yang tergantung pada pemberian derma atau terpaksa meminta-minta untuk
mendapatkan makanan atau (4) orang yang tidak makan dengan baik supaya dapat
menabung untuk membayar sewa dan lainnya. orang tersebut mengalami kekurangan
pangan yang secara klinis mungkin tidak menunjukkan malnutrition atau
kurang gizi/buruk, tetapi mereka dalam keaadaan kelaparan sehingga disebut juga
kelaparan tak kentara atau hidden hunger. Hal ini sesuai dengan pendapat
soekirman (2002) dalam silvirawati (2007),
bahwa kelaparan terjadi meskipun secara klinis tidak terlihat berstatus gizi
kurang.
H.
REAKSI TUBUH BILA TERJADI KELAPARAN
Orang dapat bertahan hidup sampai tiga bulan
bila kelaparan, jika metabolisme tubuh mengubah cara kerjanya. Tapi jika orang
tidak mampu mengubah metabolisme tubuh karena sakit infeksi, kematian terjadi
lebih cepat.
Evolusi mempersiapkan manusia untuk fase tubuh
bertahan hidup tanpa persediaan makanan yang mencukupi. Sampai dua bahkan tiga
bulan seseorang dapat bertahan hidup tanpa makanan. Dengan syarat ia cukup
minum dan sehat. Profesor Joachim Gardemann pada Fakultas Biologi Manusia dan
Bantuan Humaniter pada Universitas Münster: "Kelaparan bukanlah penyakit
melainkan kemampuan tubuh manusia. Karena dari pandangan para pakar kesehatan,
lapar adalah strategi bertahan hidup yang penting pada organisme manusia.
Apa yang diketahui para ilmuwan tentang lapar
sebagian besar berdasarkan eksperimen yang tidak lagi terbayangkan dapat
dilakukan pada masa kini. Setiap komisi etika akan segera melarangnya.
Pertengahan tahun 1940-an ilmuwan Amerika Serikat Ancel Keys menyelidiki apa
yang terjadi pada manusia jika lapar. 36 peserta uji coba selama tiga bulan
hanya mengkonsumsi separuh kalori dari yang biasanya dibutuhkan. Target Key
adalah setiap peserta uji coba selama tiga bulan tersebut kehilangan 25 persen
berat badannya.
Terutama pengaruh psikis dari lapar
berkepanjangan ditunjukkan secara jelas. Banyak pria menarik diri dan menjadi
apatis. Rasa lapar menutupi minat lainnya, sehingga mereka hanya tertarik akan
hal-hal yang berkaitan dengan makanan. Beberapa peserta bahkan bermimpi tentang
kanibalisme.
a)
Bila Kelaparan Otak Mengatur Strategi
Yang berperan
utama pada tubuh manusia saat merasa lapar adalah pusat rasa lapar di
hypotalamus. Pusat metabolisme di otak menjadi aktif segera setelah tingkat
kadar gula dalam darah menurun. Bagian otak ini terutama berfungsi mengaktifkan
produksi hormon stress adrenalin, agar manusia melakukan segala cara untuk
berhasil mencari makanan. Jika tidak ada makanan yang masuk, otak melakukan
strategi kedua.
Agar dapat
berfungsi, otak memerlukan zat gula yakni glukosa. Meskipun volume otak hanya
meliputi dua persen berat tubuh manusia, otak memerlukan sekitar separuh dari
kebutuhan glukosa seluruh tubuh. Jadi otak berusaha mengamankan seluruh
persediaan glukosa bagi kebutuhannya. Tanpa insulin, glukosa tidak dapat sampai
ke otot. Jadi otak memberi isyarat untuk menghentikan produksi insulin.
Hasilnya otot tidak memperoleh insulin. Otak mengendalikan metabolisme
sedemikian rupa agar otak itu sendiri dapat bertahan hidup. Demikian dikatakan
Gardemann.
Setiap organ
tubuh pada saat kelaparan menurun beratnya sekitar 50 persen dari berat
sebelumnya sampai akhirnya mati. Tapi tidak demikian halnya dengan otak. Ia
hanya menurun beratnya dua sampai empat persen. Tidak heran jika otak menyimpan
secara istimewa cadangan glukosa. Jika kurang makan berlangsung terus-menerus
tubuh akan merambah protein untuk memproduksi energi. Tindakan ini juga
merugikan otot-otot yang sebagian besar terdiri dari protein. Otot tidak lain
adalah penyimpan protein. Mula-mula orang masih dapat mentolerir dengan
berkurangnya volume otot.
b)
Tubuh Menghemat Energi Bila Lapar
Setelah 8
sampai 10 hari tubuh akan mengubah metabolismenya ke apa yang disebut program
penghematan energi. Aktivitas-aktivitas akan menurun ke tingkat terendah.
Frekuensi jantung, tekanan darah dan suhu tubuh menurun.
Selain itu
tubuh akan mengambil simpanan lemak. Untuk itu tubuh membangun asam lemak
menjadi apa yang disebut keton atau senyawa lemak dalam tubuh. Keton ini adalah
sumber energi paling penting dan membuat orang yang menderita kelaparan masih
dapat bertahan hidup, karena keton adalah satu-satunya unsur yang masih dapat
dikonsumsi otak selain glukosa.
Jika kelaparan
berkepanjangan, makin banyak dampak negatif yang muncul. Fungsi penahan pada
kulit melemah, demikian juga sistim kekebalan tubuh, penyakit makin mudah
menyerang. Yang paling buruk bahwa tubuh juga mengubah otot-otot jantung
perlahan-lahan menjadi makanan bagi otak. Demikian pula organ-organ tubuh
penting lainnya, karena organ tubuh sebagian besar terdiri dari protein.
Setelah beberapa waktu manusia tinggal tulang dan kulit.Anak-anak terlihat sama
seperti orang tua. Orang meninggal karena organ tubuh gagal berfungsi. Sering
kali jantung yang mula-mula berhenti berfungsi.
c)
Perubahan Metabolisme Tubuh
Orang hanya
dapat bertahan hidup maksimal tiga bulan jika program metabolisme tubuh
mengubah cara kerjanya seperti itu. Tapi menurut Joachim Gardemann kasus yang
terjadi tidak selalu demikian. Jika seseorang menderita malaria, AIDS atau
penyakit lainnya, ia memiliki unsur pemicu peradangan dalam darah, sehingga
pankreas tetap melepaskan insulin. Dan itu berarti metabolisme lapar tidak
terjadi. Dampaknya dalam waktu singkat tubuh mengkonsumsi seluruh protein,
tidak terbentuk keton sebagai pengirim energi, dan cadangan lemak tubuh tetap
tidak terpakai. Dengan amat cepat seluruh protein yang dimiliki manusia untuk
bertahan hidup tersedot seluruhnya untuk memenuhi kebutuhan glukosa otak. Anak
kecil yang tidak mampu mengubah metabolisme tubuhnya karena sakit infeksi misalnya,
dalam beberapa pekan sudah meninggal. Demikian dikatakan pakar kesehatan
Gardemann.
I.
AKIBAT TERJADI KELAPARAN
Kelaparan bisa
merupakan akibat dari:
·
Puasa
·
Anoreksia nervosa
·
Penyakit saluran pencernaan yang berat
·
Stroke
·
Koma
Tubuh melawan kelaparan dengan memecahkan
jaringannya sendiri dan menggunakannya sebagai sumber kalori. Sebagai
akibatnya, organ-organ dalam dan otot mengalami kerusakan yang progresif dan
lemak tubuh (jaringan adiposa) semakin menipis.
Seorang dewasa dapat kehilangan separuh dari
berat badannya dan anak-anak lebih dari separuh berat badannya. Kehilangan
berat yang sebanding paling banyak terjadi di hati dan usus, lalu di jantung
dan ginjal, dan paling sedikit di sistem saraf.
Tanda yang paling jelas dari berkurangnya berat
badan adalah berkurangnya lemak di bagian tubuh yang dalam keadaan normal
menyimpan lemak, berkurangnya ukuran otot dan menonjolnya tulang-tulang. Kulit
menjadi tipis, kering, tidak elastis, pucat dan dingin. Rambut menjadi
kering, jarang/tipis dan mudah rontok. Sebagian besar sistem tubuh akan terkena
akibatnya dan kelaparan total akan berakibat fatal dalam 8-12 minggu.
Bagaimana Kelaparan Mempengaruhi Sistem Tubuh.
SISTEM
|
EFEK
|
Sistem
Pencernaan
|
Menurunkan produksi asam lambung
Diare yg sering & bisa berakibat fatal
|
Sistem
Kardiovaskuler
(Jantung & Pembuluh Darah) |
Mengurangi ukuran jantung & jumlah
darah yg dipompa, memperlambat denyut jantung & menurunkan tekanan darah
Pada akhirnya menyebabkan kegagalan jantung
|
Sistem
Pernafasan
|
Memperlambat pernafasan, mengurangi
kapasitas paru-paru
Pada akhirnya menyebabkan kegagalan
pernafasan
|
Sistem
Reproduksi
|
Mengurangi ukuran indung telur (pada
wanita) & buah zakar (pada laki-laki)
Kehilangan gairah seksual (libido)
Terhentinya siklus menstruasi
|
Sistem Saraf
|
Apati &
mudah tersinggung, meskipun intelektual tidak terganggu
|
Sistem
Muskuler
(Otot) |
Kesanggupan
yang rendah untuk melakukan latihan atau kerja, karena berkurangnya ukuran
& kekuatan otot
|
Sistem
Hematologis
(Darah) |
Anemia
|
Sistem Metabolik
|
Suhu tubuh yg rendah (hipotermia),
sering menyebabkan kematian
Pengumpulan cairan di kulit, terutama
disebabkan oleh hilangnya lemak dibawah kulit
|
Sistem
Kekebalan
|
Terganggunya
kemampuan untuk melawan infeksi & penyembuhan luka
|
Pengembalian asupan makanan seperti sedia kala
membutuhkan waktu tergantung pada berapa lama orang tersebut mengalami
kelaparan dan seberapa parah organ tubuh yang terkena akibat kelaparan
tersebut. Saluran pencernaan menyusut selama kelaparan, dan tidak dapat
berfungsi langsung saat pertama kali. Cairan seperti jus, susu dan sup sangat
disarankan bagi pasien yang dapat makan lewat mulut untuk pertama kali
makan.
Setelah beberapa hari makanan cair tersebut
dapat diganti dengan makanan yang lebih padat dan kalorinya dinaikkan secara
bertahap mulai dari 500 kalori/hari. Biasanya makanan padat yang dihancurkan
diberikan dalam porsi kecil pada beberapa waktu untuk menghindari diare.
Penderita harus bertambah 3 atau 4 pond
seminggu sampai berat badan normal tercapai. Pada awalnya beberapa
penderita harus mendapatkan makanannya lewat pipa nasogastrik. Pemberian
makanan lewat infus diperlukan bila penderita mengalami malabsorpsi dan diare
persisten.
KURANG KALORI
PROTEIN
Diantara kelaparan yang berat dan nutrisi yang
cukup, terdapat tingkatan yang bervariasi dari nutrisi yang tidak memadai,
seperti Kurang Kalori Protein (KKP), yang merupakan penyebab kematian pada
anak-anak di negara-negara berkembang. Pertumbuhan yang cepat, adanya
infeksi, cedera atau penyakit menahun, dapat meningkatkan kebutuhan akan
zat-zat gizi, terutama pada bayi dan anak-anak yang sebelumnya telah
menderita malnutrisi.
Kurang kalori protein disebabkan oleh konsumsi
kalori yang tidak memadai, yang mengakibatkan kekurangn protein dan mikronutrisi (zat
gizi yang diperlukan dalam jumlah sedikit, misalnya vitamin dan mineral).
Terdapat tiga jenis KKP, yaitu:
1.
KKP Kering : jika seseorang tampak kurus dan
mengalami dehidrasi
2.
KKP Basah : jika seseorang tampak membengkak
karena tertahannya cairan
3.
KKP Menengah : jika seseorang berada dalam
kondisi diantara KKP kering dan KKP basah.
KKP kering disebut marasmus,
merupakan akibat dari kelaparan yang hampir menyeluruh. Seorang anak yang
mengalami marasmus, mendapatkan sangat sedikit makanan, sering disebabkan
karena ibu tidak dapat memberikan ASI. Badannya sangat kurus akibat hilangnya
otot dan lemak tubuh. Hampir selalu disertai terjadinya infeksi. Jika
anak mengalami cedera atau infeksi yang meluas, prognosanya buruk dan bisa
berakibat fatal.
KKP basah disebut kwashiorkor, yang
dalam bahasa Afrika berarti 'anak pertama-anak kedua'. Istilah tersebut
berdasarkan pengamatan bahwa anak pertama menderita kwashiorkor ketika anak
kedua lahir dan menggeser anak pertama dari pemberian ASI ibunya. Anak pertama
yang telah disapih tersebut mendapatkan makanan yang jumlah zat gizinya lebih
sedikit bila dibandingkan dengan ASI, sehingga tidak tumbuh dan berkembang.
Kekurangan protein pada kwashiorkor biasanya lebih jelas dibandingkan dengan
kekurangan kalori, yang mengakibatkan:
·
tertahannya cairan (edema)
·
penyakit kulit
·
perubahan warna rambut.
Anak yang menderita kwashiorkor biasanya telah
menjalani penyapihan, sehingga usianya lebih besar daripada anak yang menderita
marasmus.
KKP menengah disebut marasmik-kwashiorkor.
Anak-anak yang menderita KKP ini menahan beberapa cairan dan memiliki lebih
banyak lemak tubuh dibandingkan dengan penderita marasmus.
Kwashiorkor lebih jarang ditemukan dan biasanya
terjadi dalam bentuk marasmik-kwashiorkor. Kwashiorkor cenderung terjadi di
negara-negara dimana serat dan makanan digunakan untuk menyapih bayi (misalnya
umbi jalar, singkong, beras, kentang dan pisang), yang sedikit mengandung
protein dan sangat banyak mengandung zat tepung; yaitu di pedesaan Afrika,
Karibia, kepulauan Pasifik dan Asia Tenggara.
Pada marasmus, sebagaimana yang terjadi pada
kelaparan, tubuh menghancurkan/memecahkan jaringannya sendiri untuk digunakan
sebagai kalori:
·
Cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati
habis terpakai
·
Protein di otot dipecah untuk menghasilkan
protein baru
·
Cadangan lemak dipecah untuk menghasilkan
kalori. Sebagai akibatnya seluruh tubuh mengalami penyusutan.
Pada kwashiorkor, tubuh hanya mampu
menghasilkan sedikit protein baru. Akibatnya kadar protein dalam darah menjadi
berkurang, menyebabkan cairan terkumpul di lengan dan tungkai sebagai edema.
Kadar kolesterol juga menurun dan terjadi perlemakan pada hati yang membesar
(pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati).
Kekurangan protein akan menganggu:
·
pertumbuhan badan
·
sistem kekebalan
·
kemampuan untuk memperbaiki kerusakan
jaringan
·
produksi enzim dan hormone.
Pada marasmus dan kwashiorkor sering
terjadi diare. Perkembangan tingkah laku pada anak yang
menderita malnutrisi berat sangat lambat dan bisa terjadi
keterbelakangan mental. Biasanya anak yang menderita marasmus tampak
lebih sakit daripada anak yang lebih tua yang menderita kwashiorkor.
Seorang bayi yang menderita KKP biasanya
mendapatkan makanannya melalui infus selama 24-48 jam pertama di rumah sakit.
Antibiotika biasanya diberikan melalui cairan intravena, pada bayi-bayi yang
mengalami infeksi berat. Bila sudah memungkinkan, susu formula dapat diberikan
lewat mulut. Jumlah kalori yang diberikan ditingkatkan secara bertahap,
sehingga bayi yang pada saat masuk rumah sakit memiliki berat 6,5-7 kg, akan
menunjukkan pertambahan berat sebesar 3,5 kg dalam 12 minggu.
Lebih dari 40% anak-anak yang menderita KKP
meninggal. Kematian yang terjadi pada hari pertama pengobatan biasanya
disebabkan oleh:
·
gangguan elektrolit
·
infeksi
·
hipotermia (suhu
tubuh yang sangat rendah)
·
kegagalan jantung
Keadaan setengah sadar (stupor), jaundice (sakit
kuning), pendarahan kulit, rendahnya kadar natrium darah dan diare yang
menetap merupakan pertanda buruk. Pertanda yang baik adalah hilangnya apati, edema dan
bertambahnya nafsu makan.
Penyembuhan pada kwashiorkor berlangsung lebih cepat. Efek jangka panjang dari malnutrisi pada masa kanak-kanak tidak diketahui. Jika anak-anak diobati dengan tepat, sistem kekebalan dan hati akan sembuh sempurna. Tetapi pada beberapa anak, penyerapan zat gizi di usus tetap mengalami gangguan. Beratnya gangguan mental yang dialami berhubungan dengan lamanya anak menderita malnutrisi, beratnya malnutrisi dan usia anak pada saat menderita malnutrisi. Keterbelakangan mental yang bersifat ringan bisa menetap sampai anak mencapai usia sekolah dan mungkin lebih.
Penyembuhan pada kwashiorkor berlangsung lebih cepat. Efek jangka panjang dari malnutrisi pada masa kanak-kanak tidak diketahui. Jika anak-anak diobati dengan tepat, sistem kekebalan dan hati akan sembuh sempurna. Tetapi pada beberapa anak, penyerapan zat gizi di usus tetap mengalami gangguan. Beratnya gangguan mental yang dialami berhubungan dengan lamanya anak menderita malnutrisi, beratnya malnutrisi dan usia anak pada saat menderita malnutrisi. Keterbelakangan mental yang bersifat ringan bisa menetap sampai anak mencapai usia sekolah dan mungkin lebih.
J.
MENGATASI MASALAH GIZI DAN KELAPARAN
Pentingnya kebiasaan hidup sehat dan pola makan gizi seimbang
sehari-hari belum merupakan kebutuhan yang dirasakan sebagian besar masyarakat.
Karena itu upaya perbaikan gizi tidak cukup dengan penyediaan sarana tetapi
juga perlu upaya perubahan sikap dan perilaku. Masalah gizi, baik masalah gizi
kurang dan gizi lebih, disebabkan banyak faktor yang saling terkait. Masalah
gizi kurang yang dapat menjadi gizi buruk, misalnya, bukan hanya karena anak
kekurangan makanan, tetapi juga karena penyakit.
Pola pengasuhan anak juga sangat menentukan status gizi dan
kesehatan anak, demikian juga kualitas pelayanan kesehatan dasar yang berpihak
pada orang miskin. Berbagai sebab tadi sangat ditentukan oleh situasi ekonomi
rakyat, keamanan, pendidikan, dan lingkungan hidup.
Masalah gizi tidak dapat ditangani dengan kebijakan dan program
sepotong-sepotong dan jangka pendek serta sektoral, apalagi hanya ditinjau dari
aspek pangan. Dari pengalaman negara berkembang yang berhasil mengatasi masalah
gizi secara tuntas dan lestari seperti Thailand, Tiongkok, dan Malaysia,
diperlukan peta jalan kebijakan jangka pendek dan jangka panjang. Masing-masing
diarahkan memenuhi persediaan pelayanan dan menumbuhkan kebutuhan atau
permintaan akan pelayanan.
Untuk itu diperlukan kebijakan pembangunan bidang ekonomi, pangan,
kesehatan dan pendidikan, serta keluarga berencana yang saling terkait dan
mendukung, yang secara terintegrasi ditujukan untuk mengatasi masalah gizi
(kurang dan lebih) dengan meningkatkan status gizi masyarakat (World Bank,
2006).
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
1.
Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan
secara langsung oleh tubuh seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, dan air.
2.
Sumber gizi terdapat pada karbohidrat, vitamin, mineral, protein
dan air.
3.
Factor yang mempengaruhi gizi seseorang ada faktor eksternal dan
ada factor internal.
4.
Absorpsi
zat gizi (nutrient) terjadi terutama
di usus halus (90%), dan sisanya (10%) di dalam lambung dan usus besar.
5.
Gizi
dalam tubuh harus seimbang, jangan sampai kelebihan gizi atau pun kekurangan
gizi.
6.
Kelaparan
didefenisikan sebagai kekurangan pangan yang mengakibatkan kekurangan gizi.
7.
Jika
terjadi kelaparan tubuh akan mengatur strategi, mengurangi energy dan merubah
metabolisme tubuh agar dapat mempertahankan hidup.
8.
Akibat
terjadinya kelaparan tubuh akan kekurangan kalori protein dan mengakibatkan
berbagai penyakit.
B.
SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan
para pembaca dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang Gizi dan Kelaparan guna
menambah wawasan untuk pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
ü Nasih Widya
Yuwono tinemu.(2007).upaya mengatasi masalah kelaparan dan
kurang gizi. http://c-tinemu.blogspot.com/2007/03/upaya-mengatasi-masalah-kelaparan-dan.html.
diakses pada tanggal 25
februari 2014.
ü Medikastore.2010. malnutrisi. http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=628.
Diakses pada tanggal 25 Februari 2014.
ü Abdu
rozaki. 2011. Kelaparan penyebab utama kematian di wilayah krisis pangan di
afrika. http://abdupmc.wordpress.com/2011/10/21/kelaparan-penyebab-utama-kematian-di-wilayah-krisis-pangan-di-afrika/.
Diakses pada tanggal 25 februari 2014.
ü Muhammad
ega. 2013. Kelaparan. http://kuntringrantaijenazah.blogspot.com/2013/05/kelaparan.html.
diakses pada tanggal 24 februari 2014.
ü Bimbie.
Gizi buruk berbeda dengan kelaparan. http://www.bimbie.com/gizi-buruk.htm.di
akses pada tnaggal 24 februari 2014.
ü Nufa.
2011. Biokimia dian husada. http://nufa92.blogspot.com/p/kelainan-metabolisme-protien-sebagai.html.diakses
pada tanggal 24 februari.2014.
ü Eny
kusmiran. Konsep dasar nutrisi. http://enykusmiran.blogspot.com/2009/03/konsep-dasar-nutrisi-pengertian.html.diakses
pada tanggal 24 febriari 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar