Jumat, 10 Januari 2014

MAKALAH BIOKIMIA " ASAM NUKLEAT "


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena atas taufiq dan hidayah-NYA, Kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “ASAM NUKLEAT”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah atau tulisan ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
            Kami berharap semoga  makalah ini dapat berguna sebagai acuan dalam bentuk pembelajaran, perencanaan dan pengelolaan mata kuliah Biokimia secara terpadu dan hasilnya dapat bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi Sekolah Tinggi Analis Bakti Asih.




Bandung,        Desember 2013



                                                                                                      PENULIS


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Asam nukleat telah menjadi bahan penelitian para ahli biokimia sejak senyawa ini diisolasi dari inti sel untuk pertama kalinya. Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribonukleat dan RNA (ribonucleic acid) atau asam ribonukleat. Untuk pembahasan selanjutnya askn digunakan singkatan DNA dan RNA.
DNA ditemukan pada tahun 1869 oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang percaya bahwa rahasia kehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel. Ia memilih sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajari dan ia mendapatkan sel-sel tersebut dari bekas pembalut luka yang diperolehnya dari ruang bedah. Sel-sel tersebut dilarutkan dalam asam encer dan dengan cara ini diperolehnya inti sel yang masih terikat pada sejumlah protein. Kemudian dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh ini sal saja dan dengan dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel ini ia memperoleh suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. Pada waktu itu ia belum dapat menentukan rumus kimia zat tersebut, sehingga ia menamakan nuclein. Sebenarnya apa yang dia temukan dari ekstrak ini sel tersebut adalah campuran senyawa- senyawa yang mengandung 30% DNA.
Sejak tahun 1940 studi tentang genetika telah berkembang pesat dan orang telah mengetahui bahwa kromosom adalm sel adalah pembawa sifat-sifat keturunan pada seseorang. Pada tahun 1951 seorang ahli genetika Amerika, James Watson, bekerja sama dengan dua orang sarjana fisika dari Inggris Francis Crick dan Maurice Wilkins yang telah melakukan penelitian terhadap komosom ini. Atas ketekunan mereka, telah dapat dijelaskan bentuk molekul DNA dengan sejumlah model, dan untuk itu pada tahun 1961 mereka memperoleh Nobel. Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat oleh protein yang mempunyai sifat basa, misanya DNA nukleat dengan protein ini disebut nucleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein, tetapi yang menjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida. Oleh karena itu unruk mempelajari asam nukleat, perlu dipelajari terlebih dahulu tentang nukleotida.

B.     Rumusan masalah
Beberapa permasalahan yang akan dibahas di makalah ini adalah:
1.      Apa pengertian asam nukleat?
2.      Apa fungsi dari asam nukleat?
3.      Apa saja jenis-jenis asam nukleat?

C.    Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
1.      Menjelasakan pengertian dari asam nukleat.
2.      Menjelaskan fungsi asam nukleat.
3.      Menjelaskan jenis asam nukleat.

D.    Manfaat
1.      Untuk mengenal dan memahami secara mendalam tentang asam nukleat.
2.      Agar pembaca atau Mahasiswa/i sekolah Tinggi Analis Bakti Asih dapat menggunakan makalah ini sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah biokimia.


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Nukeotida dan Nukleosida
Molekul nukleotida terdiri atas nukleosida yang mengikat asam fosfat. Molekul nukleosida terdiri atas pentose (deoksiribisa atau ribosa) yang mengikat suatu basa(derivate purin dan pirimidin). Jadi, apabila suatu nucleoprotein dihidrolisis sempurna akan dihasilkan protein, asam posfat dan pentose dan basa purin atau pirimidin. Rumus berikut akan pemperjelas hasil hidrilosis sautu nucleoprotein.
Pentosan yang berasal dari DNA ialah deoksiribosa dan yang beradal dari RNA ialah ribosa. Adapun basa purin dan basa pirimidin yang berasal dari DNA ialah adenine, sitosin, guanin dan timin. Dari RNA akan diperoleh adenine, guanin dan urasil.
            Urasil terdapat dalam dua bentuk yaitu bentuk keto atau laktam dan bentuk enol atau laktim. Pada pH cairan tubuh, terutama urasil terdapat dalam bentuk keto.
 
            Nukleosida terbentuk dari basa purin atau pirimidin dengan ribosa atau deksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat pada pentose atau ikatan glikosidik, yaitu pada atom karbon No 1 . guanosin adalah suatu nukleosida yang terbentuk dari guanine dengan ribosa.
Guanosin
            Pada pengikatan glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom hydrogen pada atom N-9 dari bas purin dengan gugus OH pada atom C-1 dari pentose. Untuk basa pirimidin, gugus OH pada atom C-1 berikatan dengan atom H pada atom N-1.
            Pada umumnya nukleosida diberi nama sesuai dengan nama basa purin atau basa pirimidin yang membentuknya. Beberapa nukleosida berikut ini ialah membentuk dari basa purin atau dari basa pirimidin dengan ribosa:
                                                    Adenin nukleosida  atau     Adenosin
                                                    Guanin Nukleosida atau     Guanosin
                                                    Urasil Nukleosida   atau     Uridin
                                                    Timin Nukleosida    atau     Timin
                                                    Sitosin Nukleosida  atau     Sitidin
            Apabila pentose yang diikat adalah deoksiribosa, maka nama nukleosida diberi tambahan deoksi di depannya. Sebagai contoh deoksiadenosin, deoksisitidin, dan sebagainya. Disamping lima jenis basa purin atau basa pirimidin yang bisa terdapat pada asam nukleat, ada pula beberapa basapurin dan basa pirimidin yang lain yang membentuk nukleosida. Hipoksatin dengan ribosa akan membentuk hipoksatin nukleosida atau inosin. DNA pada bakteri ternyata mengandung hidroksimetilsitosin demikian juga tRNA (transfer RNA) mengandung derifat metal basa purin adatu basa pirimidin, misalnya 6-N-dimetiladenin atau 2-N-dimetilguanin.
            Dalam alam nukleosida terutama terdapat dalam benruk ester fosfat yang disebut nukleostida. Nukleotida terdapat sebagai molekul bebas atau berikatan dengan sesama nukleotida membentuk asam nukleat. Dalam molekul nukleotida gugus fosfat terikat oleh pentose pada atom C-5.
            Beberapa nukleotida lain ialah sebagai berikut:
·        Adenosinmonofosfat (AMP)
·        Guanosinmonofosfat (GMP)
·        Inosinmonofosfat (IMP)
·        Uridinmonofosfat (UMP)
·        Guanosinmonofosfat (GMP)
·        Sitidinmonofosfat (SMP)
·        Timidinmonofosfat (TMP)
Guanosinmonofosfat (GMP)
            Dalam pembahasan berikutnya, nama nukleotida ditulis dalam bentuk singkatan saja seperti yang tertera di atas. Pentose yang terdapat dalam molekul nukleotida pada contoh di atas ialah ribosa. Apabila pentosanay deoksiribosa, maka ditambah delokasi di muka nama nukleotida tersebut, misalnya deoksiadenosin- monofosfat ayau disingkat dAMP.
            Ada beberapa nukleotida yang mempunyai gugus  fosfat lebih dari satu, misalnya adenosintrifosfat dan uridintrifosfat. Kedua nukleotida ini mempunyai peranan penting dalam reaksi-reaksi kimia didalam tubuh.
Adenosintrifosfat
Uridintrifosfat
            Rumus molekul ATP dan UTP, ikatan antara gugus-gugus fosfat diberi tanda yang khas. Pada proses hidrolisis ATP akan melepaskan gugus fosfat dan terbentuk adenosindifosfat (ADP). Pada hidrolisis ini ternyata dibebaskan energy yang cukup besar yaitu 7.000 kal/mol ATP. Oleh karena itu ikatan antara gugus fosfat dinamakan “ikatan berenergi tinggi” dan diberi tanda ~. Dalam tubuh, ATP dan UTP berfungsi sebagai penyimpanan energy yang diperoleh dari proses oksidasi senyawa-senyawa dalam makanan kita untuk kemudian dibebaskan apabila energy tersebut  diperlukan.
B.    Asam nukleat
         Asam nukleat adalah suatu polimer yang terdiri atas banyak molekul nukleotida, asam nukleat ada dua macam, yaiut DNA dan RNA. Asam –asam nukleat terdapat pada jaringan-jaringan tubuh sebagai nucleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut salah satu nya dengan cara ekstraksi terhadap nucleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam 1M. setelah nucleoprotein terlarut, dapat di uraikan atau di pecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga larutan menjadi jenuh. Setelah terpisah dari protein yang mengikatnya, asam nukleat dapat diendapkan dengan penambahan alcohol perlahan-lahan. Disamping itu penambahan NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein.
         Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein adalah menggunakan enzim pemecah protein, misalnya tripsin. Ekstaraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam trikloasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi dalam protein dalam campuran dengan asam nukleat ini dapat pula menyebabkan terjadi denaturasi asam nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itu mengandung pentose, maka bila dipanasi dengan asam sulfat akan membentuk furfural. Firfural ini akan menimbulkan warna merah dengan aniline asetat atau warna kuning dengan p-bromofenilhidrazina. Apabila dipanasai dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat.
C.    DNA
      DNA adalah rantai doble heliks belipin yang terdiri atas polunikleotida. Yang berfungsi sebagai perawis sifat dan sintesis protein. Struktur DNA yaitu:
·   Gula 5 karbon (deoksiribosa)
·   Gugus fosfat
·   Basa nitrogen


Tidak ada komentar:

Posting Komentar