TEGANGAN
PERMUKAAN
Tanggal percobaan :
Jumat, 03 Mei 2013
Tanggal laporan :
Selasa, 07 Mei 2013
Tujuan percobaan :
untuk menentukan tegangan permukaan suatu bahan
Prinsip
percobaan : tegangan permukaan
dihitung berdasarkan ukuran cairan kelebihan cairan yang terlihat pada pipa
kapiler
Dasar
teori : Tegangan permukaan terjadi
karena permukaan zat cair cenderung untuk menegang sehingga permukaannya tampak
seperti selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara
molekul air. Agar semakin memahami penjelasan ini, perhatikan ilustrasi
berikut. Kita tinjau cairan yang berada di dalam sebuah wadah.
Molekul
cairan biasanya saling tarik menarik. Di bagian dalam cairan, setiap molekul
cairan dikelilingi oleh molekul-molekul lain di setiap sisinya; tetapi di
permukaan cairan, hanya ada molekul-molekul cairan di samping dan di bawah. Di
bagian atas tidak ada molekul cairan lainnya. Karena molekul cairan saling
tarik menarik satu dengan lainnya, maka terdapat gaya total yang besarnya nol
pada molekul yang berada di bagian dalam cairan. Sebaliknya, molekul cairan
yang terletak dipermukaan ditarik oleh molekul cairan yang berada di samping
dan bawahnya. Akibatnya, pada permukaan cairan terdapat gaya total yang berarah
ke bawah. Karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang
terletak di permukaan cenderung memperkecil luas permukaannya, dengan menyusut
sekuat mungkin. Hal ini yang menyebabkan lapisan cairan pada permukaan
seolah-olah tertutup oleh selaput elastis yang tipis. Fenomena ini kita kenal
dengan istilah Tegangan Permukaan.
Alat dan bahan :
Ø
Pipa kapiler
Ø
Termometer
Ø
Aquades
Ø
Aceton
Ø
Beaker glass
Ø
Penggaris
Ø
Piknometer
Ø
Etanol
Prosedur :
1.
Diisi beaker glass dengan 100ml contoh bahan
yang akan diperiksa
2.
Celupkan pipa kapiler kedalamnya dan ukur
kelebihan cairan yang terdapat pada pipa kapiler dengan penggaris
3.
Cara kerja diatas dilakukan tiga kali pada
sampel yang sama
4.
Hitung rata rata pengukuran dan masukkan ke
rumus.
Hasil percobaan :
Bahan
|
I (s)
|
II (s)
|
III (s)
|
Rata – rata (s)
|
Aquades
|
1,3
|
1,2
|
0,9
|
1,13
|
Aseton
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Etanol
|
0,9
|
0,9
|
0,9
|
0,9
|
Pengolahan data :
γ = ½ r h ρ g
dengan
γ : tegangan
permukaan
r : jari jari
pipa kapiler à
1,1 – 1,2 mm = 1,15 mm ( 0,115 cm )
h : tinggi
kelebihan cairan pada pipa kapiler
g : gravitasi
( 980 cm/s )
volome pikno =
24,4273 ml
ρ air =
0,997296 g/ml
ρ aseton =
0,7886 g/ml
ρ etanol =
0,8049 g/ml
A.
Aquades
γ = ½ x 0,115 x 1,115 x 0,997296 x 980
= 62,66 dyne/cm
B.
Aseton
γ = ½ x 0,115 x 1x 0,997296 x 980
= 56,20 dyne/cm
C.
Etanol
γ = ½ x 0,115 x 0,9 x 0,997296 x 980
= 50,58 dyne/cm
Pembahasan :
Faktor yang mempengaruhi
tegangan permukaan yaitu :
Ø
Suhu
Tegangan permukaan menurun dengan meningkatnya
suhu, karena meningkatnya energi kinetik molekul.
Ø
Zat terlarut (solute)
Keberadaan zat terlarut dalam
suatu cairan akan mempengaruhi tegangan permukaan. Penambahan zat terlarut akan
meningkatkan viskositas larutan, sehingga tegangan permukaan akan bertambah
besar. Tetapi apabila zat yang berada dipermukaan caiaran membentuk lapisan
monomolekular, maka akan menurunkan tegangan permukaan. Zat tersebut biasa
disebut dengan surfaktan.
Ø
Surfaktan
Surfaktan (surface active agents), zat yang
dapat mengaktifkan permukaan, karena cenderung untuk terkonsentrasi pada
permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas sehingga
cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu contoh dari surfaktan.
Kesimpulan :
Dari praktikum diatas, didapatkan hasil tegangan suatu bahan adalah
A.
Aquades = 62,66 dyne/cm
B.
Aseton = 56,20 dyne/cm
C.
Etanol = 50,58 dyne/cm
Daftar pustaka :
Maniac. Tegangan permukaan (http://andinicahyanintyas-maniac.blogspot.com/2010/12/tegangan-permukaan.html
)
Pustaka fisika. Apa itu
tegangan permukaan? (http://pustakafisika.wordpress.com/2013/02/09/apa-itu-tegangan-permukaan/
)
Ita trie wahyuni. Laporan Kimia
Fisika Penentuan Tegangan Permukaan (http://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-kimia-fisika-penentuan-tegangan.html
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar