PENENTUAN
VISKOSITAS
Tanggal percobaan :
Jumat, 26 April 2013
Tanggal laporan :
Jumat, 03 Mei 2013
Tujuan percobaan :
untuk menentukan viskositas suatu bahan
Prinsip
percobaan : Berdasarkan pada
penghambatan aliran cairan oleh sifat kekentalan (Viskositas) yang dimiliki
cairan, dimana cairan yang memiliki kekentalan yang berbeda, maka kaan memiliki
resistensi alir yang berbeda pula.
Dasar teori : Viskositas adalah
ketahanan aliran suatu cairan (fluida) pada pengaruh tekanan atau tegangan.
Viskositas cairan dapat dibandingkan satu sama lain dengan adanya koefisien
viskositas (h). Koefisien viskositas adalah gaya tangensial per satuan luas
yang dibutuhkan untuk mempertahankan perbedaan kecepatan alir.
Viskositas
dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakangesekan antara
molekul–molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairanyang mudah
mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dansebaliknya bahan –
bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yangtinggi. Pada hukum
aliran viskos, Newton menyatakan hubungan antara gaya – gayamekanika dari suatu
aliran viskos sebagai Geseran dalam ( viskositas ) fluida adalahkonstan
sehubungan dengan gesekannya.
Hubungan tersebut berlaku untuk
fluida Newtonian, dimana perbandingan antara tegangan geser (s) dengan
kecepatan geser (g) nya konstan. Parameter inilah yang disebut dengan
viskositas. Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang
dilapisi fluida tipis diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang permukaan
bawah yang tetap dibatasi oleh lapisan fluidasetebalh, sejajar dengan suatu
bidang permukaan atas yang bergerak seluas A. Jika bidang bagian atas itu
ringan, yang berarti tidak memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya,
maka tidah ada gaya tekan yang bekerja pada lapisan fluida. Suatu gaya F
dikenakan pada bidang bagian atas yang menyebabkan bergeraknya bidang
atasdengan kecepatan konstan v, maka fluida dibawahnya akan membentuk suatu
lapisan – lapisan yang saling bergeseran. Setiap lapisan tersebut akan
memberikan tegangangeser (s) sebesar F/A yang seragam, dengan kecepatan lapisan
fluida yang paling atas sebesar v dan kecepatan lapisan fluida paling bawah
sama dengan nol.
Menggunakan
Viskometer kapiler / Ostwald :
Viskositas dari cairan yang
ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan tersebut untuk
lewat antara 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui viskometer
Ostwald. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang
dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air)
untuk lewat 2 tanda tersebut.
Alat dan bahan :
ü
Piknometer
ü
Neraca analitik
ü
Beaker glass
ü
Aquades
ü
Termometer
ü
Batang pengaduk
ü
Tissue
ü
Kertas saring
ü
Gula
ü
Aseton
ü
Alkohol
Hasil percobaan :
1.
Massa
Ø
Massa piknometer kosong = 23,4671 gr
Ø
Massa piknometer + air = 47,8944 gr
Ø
Massa piknometer + aseton = 42,7847 gr
Ø
Massa piknometer + alkohol = 43,1820 gr
Ø
Massa piknometer + lar.gula = 49,6178 gr
2.
Penentuan viskositas
larutan
|
Waktu 1 (s)
|
Waktu 2 (s)
|
Waktu 3 (s)
|
Rata – rata (s)
|
Air
|
24
|
24
|
24
|
24
|
Aseton
|
12
|
12
|
12
|
12
|
Alkohol
|
44
|
44
|
44
|
44
|
Lar. gula
|
39
|
39
|
39
|
39
|
Pengolahan data :
1.
Penentuan massa jenis
Ø
Massa jenis air ( 240c ) = 0,997296 g/ml
Ø
Penentuan vol.pikno à vol air = massa
air massa jenis
air
=
21,4935 ml

Ø
penentuan massa jenis etanol = massa
etanol vol pikno
=
0,8049 g/ml

Ø
penentuan massa jenis aseton = massa
aseton vol pikno
=
0,7886 g/ml

Ø
penentuan masssa jenis larutan gula = massa
gula vol pikno
=
1,0673 g/ml

2.
penentuan viskositas ( n )
Ø
n air 240c = 0,000911 kg/ms
Ø
viskositas aseton = p
aseton x t
aseton p air
x t air
x
n air

= 0,7886
x 12 0,997296
x 24
x
0,000911 = 0,000360 kg/ms

Ø
viskositas etanol = p
etanol x t
etanol p air
x t air
x
n air

= 0,8049
x 44 0,997296
x 24
x
0,000911 = 0,001348 kg/ms

Ø
viskositas larutan gula = p
lar . gula x
t lar . gula p
air x t air
x
n air

= 1,0673
x 39 0,997296
x 24
x
0,000911

=
0,001584 kg/ms
Pembahasan :
Faktor yang mempengaruhi viskositas
1. Gaya intermolekuler
Viskositas juga dihubungkan dengan adanya gaya
intermolekuler pada cairan. Jika gaya intermolekuler kuat, viskositas akan
tinggi. Sebagai contoh, air mempunyai viskositas yang lebih tinggi daripada
metanol karena gaya intermolekuler air lebih besar daripada metanol.
2.
Temperatur
Kenaikan temperatur menyebabkan penurunan
viskositas. Hal ini menyebabkan kenaikan energi kinetik rata-rata. Maka dari
itu gaya intermolekuler dapat ditahan.
3.
Ikatan hidrogen
Cairan dengan ikatan hidrogen yang kuat
mempunyai viskositas lebih tinggi karena peningkatan ukuran dan massa molekul.
Sebagai contoh, gliserol dan asam sulfat mempunyai viskositas yang lebih tinggi
daripada air karena adanya ikatan hidrogen yang lebih kuat.
Kesimpulan :
Dari praktikum diatas diapatkan hasil :
1.
viskositas aseton = 0,000360 kg/ms
2.
viskositas etanol = 0,001348 kg/ms
3.
viskositas larutan gula = 0,001584 kg/ms
Daftar pustaka :
Dwi winarto.teori viskositas
cairan(http://www.ilmukimia.org/2013/02/teori-viskositas-cairan.html
)
Ddii aann.viskositas (http://dddiiiaaannn.blogspot.com/2012/10/viskositas.html
)
Elda Damayanti. Laporan Fisika
Farmasi RHEOLOGI (http://eldadamayan.blogspot.com/2013/03/laporan-fisika-farmasi-rheologi.html
)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar