Rabu, 06 Maret 2013

TUGAS ILMU BAHAN


KALIUM DIKROMAT ( K2Cr2O7 )

DEFINISI
Kalium Dikromat merupakan oksidator kuat dan berbahaya, Hablur berwarna merah jingga beracun, dalam air panas lebih mudah larut daripada dalam air dingin sehingga lebih mudah menghablurnya. Kalium Dikromat merupakan  pengoksid yang banyak digunakan dalam Kimia Oganik, dan dalam pembuatan Klise. Hindari kontak dengan  Kalium Dikromat karena menyebabkan iritasi pada mata, kulit , saluran pernapasan dan ginjal, Kalium dikromat juga merupakan salah satu penyebab paling umum dari kromium dermatitis , kromium sangat mungkin untuk mendorong sensitisasi menyebabkan dermatitis.


SIFAT FISIKA & KIMIA
 *Wujud : Padat
 *Warna : Oranye
 *Bau : Tidak berbau
 *Nilai pH- pada 100 g/l H2O : 3.57
 *Titik lebur : 3980C
 *Titik didih : >5000C
 *Densitas 20% : 2.69 g/cm3
* bagian terbesar : 1250 kg/m3
 *Kelarutan Dalam Air : 5 g/100 mL pada 0o C, dan 102 g/100 mL pada 100o C.
 *Penguraian Termal : ~500oC
 *Berat Molekul : 294,2g/mol


STABILITAS DAN REAKTIVITAS
 Kondisi yang harus dihindari pemanasan kuat, bahan yang harus dihindari beresiko meledak dengan iron, magnesium, hydarazine, dan turunannya, hydroxylamine, senyawa organik yang mudah menyala. Reaksi eksotermikmdengan boron, anhydrides, zat pereduksi.
 Resiko ledakan dan atau/terbentuk gas toksik terdapat pada bahan berikut : senyawa organik yang mudah menyala, glycerol, sulfides/air, acetone, kosentrasi sulfuric acid. Produk penguraian yang berbahaya tidak ada informasi yang  tersedia.


 IDENTIFIKASI BAHAYA
Dapat mengakibatkan kanker, mengakibatkan kerusakan genetik secara turun menurun, dapat merusak kesuburan, dapat membahayakan janin, kontak dengan bahan yang mudah terbakar dapat mengakibatkan  kebakaran, juga berbahaya jika kontak dengan kulit, juga toksik jika tertelan, juga sangat toksik jika terhirup mengakibatkan luka bakar, dapat menyebabkan kepekaan jika terhirup.


TINDAKAN PENCEGAHAN KEBAKARAN
 Resiko khusus : tidak mudah menyala, efek penyulut api harus dipertimbangkan kemungkinannya ketika sejumlah besar bahan disimpan.


 PERALATAN PELINDUNG KHUSUS UNTUK KEBAKARAN
Jangan berada di zona berbahaya tanpa peralatan pelindung pernapasan. Untuk menghindari kontak dengan kulit, jaga jarak aman dan gunakan pakaian pelindung yang sesuai. Informasi lain, cegah air pemadam kebakaran memasuki air permukaan atau air tanah.


 TINDAKAN TERHADAP TUMPAHAN DAN KEBOCORAN
 Tindakan pencegahan untuk personil terkait, hindari penghirupan debu dalam semua keadaan, hindari kontak dengan  bahan, pastikan pasokan udara segar didalam ruangan tertutup.


 TINDAKAN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN
 jangan biarkan memasuki sistem pembuangan kotoran. Prosedur pembersihan /penyerapan :  ambil dalam keadaan kering dengan hati-hati, teruskan ke pembuangan, bersihkan air yang terkena, hindari pembentukan debu.

PENANGANAN DAN PENYIMPANAN
 Untuk penanganan yang aman, bekerja di ruang asam jangan menghirup udara bahan Penyimpanan, tertutup sangat rapat jauhkan dari bahan yang mudah menyala dan sumber nyala dan panas kering.

Informasi Toksikologi
 Toksisitas akut
 LC50(penghirupan, tikus ) : 0.094 mg/l/h.
 LD50(kulit, tikus) : 1170 mg/kg
 LD50(oral, tikus) : 25 mg/kg
 Informasi Keamanan : 22
 WGK : 3 (bahan berpolusi tinggi)


Pembuatan Kalium Dikromat
 Dari larutan biang Na2CrO4 dibubuhi H2SO4 pekat sesuai stoikiometriyadan NaSO4 yang terbentuk akan mengendap lalu dipisahkan dengan pemusingan.Kemudian larutan tersebut dibubuhi dengan KCl maka Na2Cr2O7 menjadi K2Cr2O7


PENGGUNAAN
 1. Untuk mencuci alat-alat gelas
 2. Dalam pencelupan dan pencapan tekstil
 3. Sebagai pengoksidasi dalam lingkungan H2SO4
 Cr2O72- + 8 H+ 4Cr 3+ + 3O2-
 4. Sebagai bahan standar titrasi yang yodometri (penetapan kenormalan larutan tio)
 K2Cr2O7 + 6KI + 14HCl 8KCl + 2CrCl3 + 7H2O + 3I2
 2Na2S2O3 2NaI + Na2S4O6
 5. Penggunaan kalium dikromat(VI) sebagai agen pengoksidasi pada kimia organik
 Larutan Kalium dikromat(VI) yang diasamkan dengan asam sulfat encer biasa digunakan sebagai agen pengoksidasi  pada kimia organik. Hal ini beralasan karena larutan kalium dikromat(VI) yang diasamkan dengan asam sulfat encer  merupakan agen pengoksidasi yang kuat disamping memiliki kekuatan yang mampu menjadikan senyawa organik menjadi terpotong-potong.


MANFAAT
1.      Kalium kromat (K2CrO4) dan kalium bikromat atau kalium dikromat (K2CrO7) digunakan pada pembuatan korek api, petasan, bahan celup tekstil dan penyamakan kulit. Manfaat Kalium Bikromat adalah untuk penentuan Fe2+, ion klorida dalam jumlah sedang tidak mempengaruhi titrasi ini. Penggunaan lain merupakan cara umum untuk penentuan oksidator yang diberi larutan baku Fe2+ berlebih, disusun dengan titrasi kembali kelebihan Fe2+ itu, cara ini digunakan dengan hasil baik untuk antara lain nitrat, klorat, permanganat, bikromat dan peroksida organik.
2.      sebagai titran oksidasi Kalium bikromat merupakan zat pengoksid yang cukup kuat, kalium bikromat adalah zat baku primer dan dapat diperoleh dalamkeadaan murni dengan  penghabluran kembali. Oleh karena itu larutan bakunyadapat dibuat dengan melarutkan langsung sejumlah tertentu hablur kalium bikromat yang ditimbang seksama.
3.      Penggunaan kalium bikromat sebagai agen pengoksidasi dalam titrasi. Kalium bikromat seringkali digunakan untuk menentukan konsentrasiion besi ( II ) dalam larutan. Hal ini dilakukan sebagai alternative penggunaanlarutan kalium permanganat .Penggunaan kalium bikromat sebagai agen pengoksidasi kimia organik.


KEUNTUNGAN
·         Kalium dikromat(VI) dapat digunakan sebagai standar primer. Hal ini berarti bahwa kalium dikromat(VI) dapat dijadikan sebagai larutan stabil yang konsentrasinya diketahui dengan tepat. Hal ini tidak terjadi pada kalium permanganat(VII).
·         Kalium dikromat(VI) dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan ion klorida (selama ion klorida tidak berada pada konsentrasi yang sangat tinggi).
·          Kalium manganat(VII) mengoksidasi ion klorida menjadi klorin; kalium dikromat(VI) tidak benar-benar cukup kuat sebagai agen pengoksidasi. Hal ini berarti bahwa kamu tidak akan mendapatkan reaksi yang tidak diinginkan dengan larutan kalium dikromat(VI).
·


KERUGIAN
·         Kerugian yang paling utama adalah pada perubahan warna. Titrasi kalium manganat(VII) menunjukkan dirinya sendiri. Ketika kamu menyertakan larutan kalium manganat(VII) pada reaksi, larutan menjadi tidak berwarna.













TUGAS KIMIA FISIK " TITIK DIDIH DAN KONDENSASI "



TITIK DIDIH
Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan external yang dialami oleh cairan. Sebuah cairan di dalam vacuum akan memiliki titik didih yang rendah dibandingkan jika cairan itu berada di dalam tekanan atmosphere. Cairan yang berada di dalam tekanan tinggi akan memiliki titik didih lebih tinggi jika dibandingkan dari titik didihnya di dalam tekanan atmosphere.
Titik didih normal (juga disebut titik didih atmospheris) dari sebuah cairan merupakan kasus istimewa dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan atmospher di permukaan laut, satu atmosphere. Pada suhu ini, tekanan uap cairan bisa mengatasi tekanan atmospher dan membentuk gelembung di dalam massa cair. Pada saat ini (per 1982) Standar Titik Didih yang ditetapkan oleh IUPAC adalah suhu dimana pendidihan terjadi pada tekanan 1 bar.
Pada tekanan dan temperatur udara standar(76 cmHg, 25 °C) titik didih air sebesar 100 °C.

KONDENSASI
Kondensasi atau nama lainnya yang kita kenal dengan pengembunan adalah proses perubahan wujud zat dari zat gas menajdi zat cair. Perubahan fisika adalah perubahan zat yang bersifat sementara, seperti perubahan wujud, bentuk atau ukuran. Perubahan ini tidak menghasilkan zat baru.

Pengembunan atau kondensasi merupakan proses perubahan zat yang melepaskan kalor/ panas. Kondensasi atau pengembunan ini merupakan lawan dari penguapan atau evaporasi yang melepaskan panas.

Proses terjadinya pengembunan atau kondensasi ini adalah saat uap air di udara melalui permukaan yang lebih dingin dari titik embun uap air, maka uap air ini akan terkondensasi menjadi titik – titik air atau embun.

Proses kondensasi ini dapat dijumpai di alam sekitar kita. Proses terbentuknya awan merupakan proses kondensasi. Uap air yang naik akibat sinar matahari akan terkondensasi di udara, hal ini dikarenakan udara di atas permukaan bumi lebih rendah dari titik embun uap air. Proses kondensasi inilah yang menyebabkan terjadinya awan.

Contoh kondensasi atau pengembunanh ini adalah :
1. Embun di pagi hari
2. Titik – titik air atau embun yang muncul di dinding gelas jika gelas diisi air dingin

TITIK LEBUR ( TITIK LELEH )
Titik lebur dari sebuah benda padat adalah suhu di mana benda tersebut akan berubah wujud menjadi benda cair. Ketika dipandang dari sisi yang berlawanan (dari cair menjadi padat) disebut titik beku.
Pada sebagian besar benda, titik lebur dan titik beku biasanya sama. Contoh, titik lebur dan titik beku dari "raksa" adalah 234,32 kelvin (-38,83 °C atau -37,89 °F) Namun, beberapa subtansi lainnya memiliki temperatur beku <--> cair yang berbeda. contohnya "agar-agar", mencair pada suhu 85 °C (185 °F) dan membeku dari suhu 32-40 °C (89,6 - 104 °F); fenomena ini dikenal sebagai hysteresis.
Beberapa benda lainnya, seperti kaca, dapat mengeras tanpa mengkristal terlebih dulu; ini disebut amorphous solid
Tidak seperti titik didih, titik lebur tidak begitu terpengaruh oleh tekanan.


TITIK BEKU
Titik beku yaitu dari benda cair berubah menjadi benda padat, maka proses dimana benda tersebut membeku dinamakan titik beku.